2 Mar 2009

Suci


Mestinya aku suci dari prasangka dan maksiat hati,
tapi aku telah hampir pada sebuah jurang yang dalam sekali.

Aku bahkan bermain api
sebuah bara yang amat meluluhkan
sungguh Tuhanku cemburu dan kecewa
karena aku lalai dari semua amanat
tapi Tuhan masih mencengkramku dengan kasih yang tak dapat ku nilai
dalam tanganNYA yang kuat
bahkan aku di dekapnya agar tak lepas lagi selamanya.

Sungguh
Tuhanku cemburu dan kecewa
aku seakan lupakan perjalanan abadi
yang menentukan harga diri di akhirat nanti.

Aku hidup di dunia ini sekali
tak kan kembali lagi bila kekak sudah mati
jangan campakkan imanku,Tuhanku
karena segala amal perbuatanku dipertanggungjawabkan
jiwaku penuh noda
itulah dosa
aku lebih patut untuk bersuci
agar selamat sejahtera di akhirat nanti.

Jakarta 5 november 1991

Tidak ada komentar:

Posting Komentar