22 Mei 2009

IBUNDA

Malam kembali tiba
ada secercah harapan hasratku untuk kembali
di rantau telah lama berjuang
mengadu nasib membangun harapan di negeri orang.

Malam ini sunyi tanpa bintang gemintang
sedangkan kerinduanku begitu kokoh bertahta
ku nyalakan lilin yang tinggal sebatang
agar remang cahayanya menerangi bilik kamar
yang kian hari rapuh ditelan usia.

Dalam sujudku aku menangis mengeluh
betapa lelahnya jiwa dan raga
menikmati hidup yang penuh mimpi
menghikmati suka duka yang penuh misteri
pada biru lazuardi
di sanalah mata memandang
kaki menapak tanah-tanah kering berbatu
menelusuri padang ilalang
inilah hidup !
hidupku, ibunda !

Ibunda
di malam yang gelap sunyi
kembali aku terkenang
betapa indahnya masa kanak-kanak dulu
bermain kelereng
mandi di kali di seberang rumah
kau memanggilku berteriak cemas
takut anak nakal ini hilang tenggelam
di telan deras air kali yang dalam.

Ibunda
tentunya pohon mawar dan melati yang dulu kau tanam
kini telah berbunga
menebarkan aroma wangi
hingga harumnya memenuhi teras rumah
tempat dulu kita bercanda
di sana kau bercerita tentang kancil yang cerdik
tentang putri cinderela yang ayu rupawan.

Ibunda
tentunya kau juga rindu padaku
jangan lagi kau cemaskan aku
esok lusa aku pasti pulang
dengan rembulan dan matahari di tangan
doakan aku, ibunda
kemenangan pasti ku jelang.

Jakarta
29 Oktober 1995

Created By CentralSitus

21 Mei 2009

Pink

Senja delapan belas hari
rembulan tertutup mendung di ufuk yang tinggi
malam ini
perkenankan aku berbaring di lantai dingin
dingin sekali.


Inilah hariku
lembar cerita merenda kehidupan
ingin benar aku mengadu
sakit perih ini benar menyiksa
tapi tanpamu
buat apa ?


Pink
bias warna itu indah
di lantai dingin ini cerita kita menjadi sejarah
jeritan sukma terpenjara...

17 Mei 2009

Inul Jatuh Cinta !

Seorang anak manusia
tersenyum di kepagian
ini hari matahari cemerlang
burung prenjak bernyanyi riang
ini hari
Inul jatuh cinta !

Siapa gerangan kekasihnya
biarkan !
Inul katakan, hariku harinya
tiada hari tanpa cinta !

Cinta oh cinta
racuni Inul mabuk kepayang
cinta oh cinta
janji hidup di sorga.

Biarkan saja Inul jatuh cinta
seperti matahari mendatangi malam
biarkan saja Inul bahagia
seperti prenjak yang bernyanyi riang
di pojok rumah..

Bekasi
17 Mei 2009

@

Created By CentralSitus

CERMIN

Aku berkaca di depan cermin
agar dapat ku nikmati wajahku yang ayu rupawan
barangkali di wajahku ini tersembunyi keagungan
agar dapat aku berbangga pada setiap orang
dan cermin itu mengatakan dengan sungguh
aku seperti yang ku sangkakan
barangkali kemuliaan !

Sepuluh tahun telah berlalu
cermin itu telah kusam dan retak-retak
aku berkaca lagi di depan cermin itu
ku hayati dalam-dalam
aku terkejut bukan kepalang
wajahku terpetak-petak !
Seperti rasa hatiku yang terkotak-kotak
aku makin ngeri dan ketakutan
di dalam cermin itu
bibir tuaku tersenyum
dengan senyuman yang tak lagi menawan.

Ku sangka diri ini bahagia
dengan keagungan dan kemuliaan yang dibangga-banggakan
ku kira diri ini penuh keindahan dan keabadian
ternyata jasad rapuh ditelan usia.

Aku gelap mata
cermin itu aku banting
hancur berantakan
hilang bayang wajahku
musnah senyum nestapaku.

Cermin
saksi kejujuran
tunjuki aku gambar sebenarnya
mestinya
bukan hanya kepadamu aku mengaca
tiap orang lain adalah cermin
alam semesta adalah cermin
kegagalan dan keberhasilan adalah cermin
mengajari kita bijaksana.

Cermin
telah hancur berantakan
serpihmu membiaskan sinar
hati kecilku mendapat cahaya penerang
meski hancur, kau tetap cermin
yang teguh dalam kejujuran.


Jakarta
29 Oktober 1995

- - -
Created By CentralSitus

16 Mei 2009

KHALWAT

Ada rinduku datang tiba-tiba
oh kekasihku
tapi kau tak mencintaiku lagi
mungkinkah ada kau dan aku
dalam seia sekata ?

Ku reguk secawan air kehidupan
asap dupa mengepul menyapa langit
oh kekasihku
mestinya ku sanjung dirimu sepanjang siang sepanjang malam
tapi tanpa cintamu
apa arti ?

Ku reguk lagi seribu air kehidupan
tenggorokan haus ini bagai disiram air hujan
tapi tanpa kasihmu
jiwa ini tetap gersang, bukan ?

Oh kekasihku
tiada lagi air kehidupan
hanya cangkir kosong hampa tersisa
terbias di dalamnya wajah duka nestapa.

Ini rinduku masih ada
tapi tiba-tiba menjadi dendam kebencian
cinta itu apa,
di mana kasih sayang,
yang bercinta dan berkasih sayang
kehilangan makna !

Malam telah berlalu
azan subuh mengalun menggema
Duh Tuhanku
ternyata aku terjatuh pada sebuah prasangka
di antara bias cakrawala fajar
ternyata dalam siksaMu
ku temui keagunganMu.

Jakarta
29 Oktober 1995
- - -
Created By CentralSitus

14 Mei 2009

SIAPA MENGIRA

Siapa mengira
nikmat kehidupan berubah menjadi bencana
berharap perjalanan tanpa rintangan
tidur diselimuti mimpi indah
kanan kirh puji dan sanjungan.

Ini kehidupan tak selamanya indah,
nyata bukan ?
Bahkan dengan anak istri tersayang !
Kasihan pemuja cinta
amat menderita para pendosa
amat hina dihina
kekerdilan itu
amat durhaka !

Biarkan langkah kaki mencari jalannya
seperti burung-burung membelah angkasa
indah dan alamiah
celakalah burung dalam sangkar
terbelenggu dan terjajah.

Siapa sangka bayangan mata air itu
ternyata hanya fatamorgana
jiwa-jiwa gersang makin kehausan
burung-burung tak lagi bersuara
kembang kamboja luruh di tepi nisan
di sana ada kematian
menantikan kehidupan mengetuk pintunya.

Jangan pernah lagi menyangka
lidah ini kan bertutur selamanya
karena di sana ada kematian
tempat kehidupan bersaudara kembar dengannya
kematian itu nyata
seperti kehidupan ini nyata.

Bekasi
15 Mei 2009
Created By CentralSitus

Di Persimpangan Jalan

Di persimpangan jalan ini aku berdiri
menunggu rantaumu kapan kan kembali
negeriku negerimu terbentang jarak
jauh sekali
tapi hatiku hatimu masih merekat
dekat sekali
itulah cinta
jarak dan waktu memisahkan
tapi kasih dan sayang mempersatukan
kerinduan dan pengharapan menjalin jiwa resah
menjadi kenangan indah.

Kapan cinta dan kasih dipertemukan kembali
laksana matahari senja dijemput malam sunyi
bersanding di pelaminan
bersatu di peraduan
mencurahkan kasih dan sayang
dalam bejana-bejana cinta.

Kapankah penantian ini mendapat jawab
di persimpangan jalan ini menunggu penuh harap
negeriku negerimu mengapa tak dipersatukan saja
agar jasad rindu ini
tak harus merasa dipisahkan.

Di persimpangan jalan ini
selalu ku pandangi wajah orang-orang
lelah lusuh berlalu lalang
di pojok rumah ini
juga telah ku tanam kembang mawar dan melati
berharap cintaku kan kembali
pada saat kembang mawar dan melati telah bersemi
berharap kelak kau suntingkan
seperti keindahan di malam pengantin.

Negeriku negerimu
terbentang jarak amat jauh
di persimpangan jalan ini penantianku tetap teguh
cinta ini tak kan luruh
rindu ini tak kan runtuh
menantimu kembali lagi
merajut kasih bersemi kembali.

Bekasi
14 Mei 2009
Created By CentralSitus

13 Mei 2009

HALUSINASI

Kamis wage malam jum'at kliwon
ku tabur kembang dan ku bakar kemenyan
di sisi makam bundaku yang telah rapuh dimakan rayap
asap wangi dupa mengingatkanku pada kematian
yang dalam hidupku paling aku takutkan.

Kematian ?
Begitu mengerikankah kematian ?
Yang ditinggal menangis meratap-ratap
sambil tak lupa mengingat-ingat
seberapa besar kelak warisan yang didapat
sang arwah sendiri entah celaka entah selamat
tetangga sekampung turut memanjatkan doa
padahal ditanggung sendiri seluruh amal perbuatan
sewaktu hidup di dunia.

Aku terjaga
sebuah tangan lembut menjamah pundakku
ternyata aku bermimpi
yang membuatku tak bisa terlelap lagi.

Ah, kematian...
benarkah di dunia ini ada kematiam ?
Ku layangkan pandangan ke langit,
hanya kelam
tak ada bintang gemintang
ku sapa angin dingin yang menusuk tulang
kebekuannya mengantarkan aku pada sebuah pintu
tinggi dan kokoh
tertutup rapat
di bagaian mana aku mengetuknya
atau akan ku ucapkan salam saja
tapi sunyi tiada jawaban
desah nafas kecewaku musnah ditelan kegelapan
aku berpaling
aku galau
amat kecewa
entah mengapa
satu pertanyaan tiada jawaban
tiba-tiba ku dengar suara tawa menggema
ku sangka jin atau malaikat
hendak mencabut sukmaku
tidak !
Aku takut dijemput maut !
Tidak ?
Kematian sendiri aku tak tahu.

Aku terkejut
sebuah tangan lembut menyentuh pundakku
aku menggigil kedinginan
jatuh bergulingan
ternyata aku bermimpi
di saat aku bermimpi...

Jakarta
29 Oktober 1995
Created By CentralSitus

BEJANA CINTA

Ku pandangi wajah orang-orang
berlalu lalang menunggu senja tiba
angin semilir mengabarkan resah
adakah peraduan malam
bagi jasad-jasad lelah
rindu bertumpuk
pada seribu hayalan dan impian
tak menyadari
usia tinggal setitik menjelang lapuk.

Orang-orang itu
adalah aku juga
mengeja sisa kesempatan
menekuni waktu detik demi detik
menjawab pertanyaan hidup
atau berpaling melarikan diri
meninggalkan kenyataan pahit.

Di penghujung malam
dalam sujud hanya bisa pasrah dan berdoa
semoga cucuran keringat tadi siang
menjelma menjadi bejana-bejana cinta
darinya mengalirkan kasih sayang
menyuburkan kehidupan yang layu
memekarkan kuncup kembang
wangi dan indah.

Ku pandangi lagi wajah orang-orang
yang tertidur terlelap dibaluti impian
wajah-wajah lelah
yang tak pernah putus asa
adalah wajahku juga
karena aku berkaca pada cermin
yang bercerita tentang guratan wajah
yang semakin tua.

Cerminku
berbicara tak dusta
matahariku
terbit kembali memberi terang
bejana cintaku
doa dan harapan...

Bekasi
13 Mei 2009
Created By CentralSitus

11 Mei 2009

HAMBA BERTANYA

Senja itu
puncak Gunung Putri diselimuti kabut tipis
angin semilir bertiup dari timur
cakrawala di langit barat
semburatkan sinar merah jingga.

Ku nantikan purnama yang keperakan
malam ini ingin benar ku beri kesaksian
tentang keindahan panorama
tentang keagungan semesta alam
tentang jiwa-jiwa pengembara
tentang perasaan hati yang selalu gelisah.

Duh Tuhanku
tapi gerimis datang
kilat menyambar alam bergoncang
aku berlari ketakutan
aku takut ini kutukan
aku belum mau mati sia-sia !

Duh Tuhanku
tapi jalanan basah oleh air hujan
kaki tersandung batu
aku jatuh bergulingan
pelipisku berdarah
sakit perih
masih bisa ku tahan !

Duh Tuhanku
kemarahan ?
mengerikan !
mengapa malam ini mesti hujan
tubuhku basah kuyup, menggigil kedinginan
demam dan kesakitan.

Tenyata malam ini
tak seindah yang ku duga
tenyata malam ini
lebih indah dari yang ku bayangkan
dalam ketakutan dan ketidakberdayaan
Kau ingatkan aku agar tak congkak dan gegabah.

Duh Tuhanku
hamba jadi bertanya-tanya
begitu njlimetkah kehidupan manusia
demi keinginan dan kemegahan
manusia rela menyeberangi lautan
membelah gunung dan merambah belantara
Duh Tuhanku
apakah hamba ini berdosa
bertanya ini dan itu pada siapa saja
ayah bundaku telah mengajarkan kata-kata
kini kepadaMu berharap
agar dapat hamba mengeja alam semesta
jangan Kau penjarakan hati hamba
begitu ruwet melihat orang-orang pintar
tapi tak dapat membedakan halal dan haram
yang agung dan jahiliyah.

Duh Tuhan
gerimis masih berkepanjangan
perkenankan raga lelah ini
melepas penat dan bersujud di pembaringan
hamba ingin jiwa ini suci kembali
seperti dulu dilahirkan ayah bunda
Duh Tuhan
inilah jiwaku
inilah ragaku
ku pasrahkan semuanya.

Bogor
20 Oktober 1995
Created By CentralSitus

HAMBA BERTANYA

Senja itu
puncak Gunung Putri diselimuti kabut tipis
angin semilir bertiup dari timur
cakrawala di langit barat
semburatkan sinar merah jingga.

Ku nantikan purnama yang keperakan
malam ini ingin benar ku beri kesaksian
tentang keindahan panorama
tentang keagungan semesta alam
tentang jiwa-jiwa pengembara
tentang perasaan hati yang selalu gelisah.

Duh Tuhanku
tapi gerimis datang
kilat menyambar alam bergoncang
aku berlari ketakutan
aku takut ini kutukan
aku belum mau mati sia-sia !

Duh Tuhanku
tapi jalanan basah oleh air hujan
kaki tersandung batu
aku jatuh bergulingan
pelipisku berdarah
sakit perih
masih bisa ku tahan !

Duh Tuhanku
kemarahan ?
mengerikan !
mengapa malam ini mesti hujan
tubuhku basah kuyup, menggigil kedinginan
demam dan kesakitan.

Tenyata malam ini
tak seindah yang ku duga
tenyata malam ini
lebih indah dari yang ku bayangkan
dalam ketakutan dan ketidakberdayaan
Kau ingatkan aku agar tak congkak dan gegabah.

Duh Tuhanku
hamba jadi bertanya-tanya.

Bogor
20 Oktober 1995
Created By CentralSitus

GADIS DI BALIK PINTU

Siapakah gadis di balik pintu itu
timbul tenggelam bersama perjalanan waktu
gaun putih suci
rambut sutra, indah terurai.

Aku tahu
itu adalah engkau
yang kemarin pagi menyentuh jantung hatiku.

Angin spoi-spoi
kau memandang ke penjuru langit
bola mataku menatap tak lalai
pada kelincahanmu indah permai.

Relung kalbuku mencari-cari sesuatu
ada sepetik cinta yang tersisa
adakah dia tahu perasaan hatiku
lembar cinta ini telah lama beku.

Gadir di balik pintu
ku sangka engkau bidadari
ternyata hanya mimpi yang membuai
kau pergi dan tak pernah kembali
pada kekasihmu yang kau miliki.

Bøgør
10 Agüstüs 1995
Created By CentralSitus

CERITA CINTA SANG PENYAIR

Sang Penyair
bercerita dalam bayang-bayang
setitik rindu menjadi kidung doa
beralun tiap malam.

Dalam kesendirian
rindu jadi bayang-bayang
kisah kasih mengisi jiwa
seakan jiwa saling memiliki
seakan dua jiwa bersatu abadi.


Sang penyair
bercerita dalam hayal
mencari kekasih abadi
tapi tak pernah sempurna.

Sang penyair
penuh harap
penuh cita-cita
sampai mati.

Bogor
14 Juli 1995
Created By CentralSitus

MAWAR DALAM GELAS

Setangkai mawar dalam gelas
telah layu dan mati
warna jingga yang dulu berseri
kini telah pucat pasi
aku rasakan aromanya tak lagi mewangi
keindahan yang dulu ada
pupus kini.

Andai saja
ku dapati lagi mawar yang segar berseri
tentu kan ku suntingkan untukmu
ku hiaskan di rambut sutramu
agar kau hayati keharumannya di kalbu
tentu kau rasakan keindahannya
seperti ku sanjung keanggunanmu
di kalbuku.

Tapi aku takut
tiap kali mawar aku petik
tiap kali pula dia akan layu
seperti kisah-kisah beku di hatimu.

Ku pandangi lagi mawar dalam gelas itu
kelopaknya jatuh satu-satu
keindahan luruh
keharuman runtuh.

Mawar dalam gelas
saksi bisu setangkup rindu
mengiring cintamu yang telah berlalu
mawar dalam gelas
keindahan yang terbuang
mati sia-sia.

Bogor
14 Juli 1995
Created By CentralSitus

MAWAR DALAM GELAS

Setangkai mawar dalam gelas
telah layu dan mati
warna jingga yang dulu berseri
kini telah pucat pasi
aku rasakan aromanya tak lagi mewangi
keindahan yang dulu ada
pupus kini.

Andai saja
ku dapati lagi mawar yang segar berseri
tentu kan ku suntingkan untukmu
ku hiaskan di rambut sutramu
agar kau hayati keharumannya di kalbu
tentu kau rasakan keindahannya
seperti ku sanjung keanggunanmu
di kalbuku.

Tapi aku takut
tiap kali mawar aku petik
tiap kali pula dia akan layu
seperti kisah-kisah beku di hatimu.

Ku pandangi lagi mawar dalam gelas itu
kelopaknya jatuh satu-satu
keindahan luruh
keharuman runtuh.

Mawar dalam gelas
saksi bisu setangkup rindu
mengiring cintamu yang telah berlalu
mawar dalam gelas
keindahan yang terbuang
mati sia-sia.

Bogor
14 Juli 1995
Created By CentralSitus

MAWAR DALAM GELAS

Setangkai mawar dalam gelas
telah layu dan mati
warna jingga yang dulu berseri
kini telah pucat pasi
aku rasakan aromanya tak lagi mewangi
keindahan yang dulu ada
pupus kini.

Andai saja
ku dapati lagi mawar yang segar berseri
tentu kan ku suntingkan untukmu
ku hiaskan di rambut sutramu
agar kau hayati keharumannya di kalbu
tentu kau rasakan keindahannya
seperti ku sanjung keanggunanmu
di kalbuku.

Tapi aku takut
tiap kali mawar aku petik
tiap kali pula dia akan layu
seperti kisah-kisah beku di hatimu.

Ku pandangi lagi mawar dalam gelas itu
kelopaknya jatuh satu-satu
keindahan luruh
keharuman runtuh.

Mawar dalam gelas
saksi bisu setangkup rindu
mengiring cintamu yang telah berlalu
mawar dalam gelas
keindahan yang terbuang
mati sia-sia.

Bogor
14 Juli 1995
Created By CentralSitus

PANDANGAN

Lewatmu jalan sederhana
mula dipandang kasih pun ada
ketika jiwa bersuara
tiada kata tertulis selain puji sanjungan.

Kita hanya saling pandang
seakan diri paling kecewa
seakan yang dipandang paling bahagia.

Sebenarnya
tiada beda antara aku dan kau
sama-sama jiwa berjiwa
dengan seribu problema.

Sama antara aku dan kau
pernah menangis dan tertawa
pernah terpuji dan dihina.

Di mana cinta suci
di mana kebahagiaan sejati
itu yang perlu kita hayati.

Bogor
21 Juni 1995
Created By CentralSitus

SENDIRI

Ku rasakan hari ini menjadi sunyi
saat kau pergi
padahal sebelum kau ada
jiwa ini tak pernah merasa sendiri.


Sebuah pertemuan
bersatunya jiwa-jiwa
menyulam resah menjadi riang
mengukir kata-kata menjadi kenangan.


Mengapa
mesti resah jiwaku malam ini
di hari yang lalu
kau jadi tempat pelipur lara
bertutur kata dengan rangkaian kata mutiara.


Mengapa
di saat kembali hati ini sendiri
seakan telah hilang cinta yang suci.


Bogor
23 Juni 1995

- - -

Created By CentralSitus

PAHLAWANKU

Diserbu
kau menerjang dan berlari
menantang beribu peluru
dengan kerikil batu.


Pahlawanku gagah perkasa
semangatmu membara membelah angkasa
luka di sekujur tubuh tak peduli
amarah mendidih menerkam penjajah pertiwi.


Dor....! dor...!
Kau tetap berlari
menyambut musuh yang tegap berdiri
bagai kuda jalang kau menyepak menerjang
bagai pertapa tua kau sakti mandra guna.


Dor...! Dor... !
Sebutir peluru memecah tulangmu
menghamburkan darah dan bening sumsum-mu
tapi semua musuh diam termangu
mau makin tegar bahkan beringas
sebilah belati atas nama Palestina
sebilah belati bernafaskan kalam Illahi
membabat dan menerjang berani
darah-darah musuh berhamburan
kau pekikkan kata-kata Allaahu Akbar !
Merdeka Palestina !
Ke penjuru dunia keras menggema
kau pun gugur di bumi persada
maut menjemput duhai Syuhada...


Tapi jiwa dan semangatmu bagai bunga
harum mewangi menaburi bangsa
kau korbankan jiwa dan raga
demi bumi Palestina ini merdeka.


Selamat jalan pahlawanku
segenap nisanmu dikenang tinta emas sejarah
segenap ruh jihadmu kamilah yang mewarisinya
damailah pahlawanku
bumi Palestina yang kau perjuangkan
kelak bertabur emas dan permata
kemerdekaan dan kedamaian memang harus diperjuangkan
harum kuntum doaku mencapai sorgamu
kemuliaanmu, kemuliaan kita semua.


Bogor
21 Juni 1995

Di dedikasikan untuk perjuangan rakyat dan Bangsa Palestina.

- - -


Created By CentralSitus

FATAMORGANA

Senja berkelana jauh
matahari bersauh di balik hamparan cakrawala
ku intip bayangmu bidadari, di masa lalu
tak ada yang dapat ku terka
selain kenangan kelabu.


Kau adalah bayangan fatamorgana
melolong jerit penyesalan tak berguna
kau adalah sejarah masa lalu
dimana aku tak lagi merasakan nikmatnya cinta.


Ini adalah senja yang kelabu
lisanku terpasung kelu
hati telah membatu
senyum manis telah membeku
tapi aku tak akan peduli !


Oh
inilah penyesalan terakhir
di saat cakrawala menjadi gelap
ku nyalakan lilin putih yang tinggal satu
bilik kamar sunyi tempat terpaku diri.


Inilah saatnya ku raih keyakinanku kembali
pada saat belum juga ku temui diriku sendiri
meski cahaya lilin tiada lagi
seperti hilangnya dirimu dari bandara hati.


Oh malam begitu sunyi
terlalu suci untuk ku nodai
oh cintaku suci
lahirlah kembali agar dapat ku rengkuhi
oh tirai malam yang dingin
singkapkan jalang hati ini
agar hilang bersama angin
aku rindu keramahan
aku rindu kedamaian...


Jakarta
4 Januari 1995

- - -


Created By CentralSitus

JANIN-JANIN PERAWAN

Di sudut keremangan
ini zaman tak lagi perawan
keangkuhan dan kerakusan manusia
memperkosa bumiku siang malam
bumiku menangis
bumiku menjerit
kaki-kaki berlumpur
dosa merayapi kepiluannya
menaburi kegersangannya dengan curahan dosa dan malapetaka.


Bumiku merana
hamparan suburnya menjadi comberan
tempat pendosa melempar janin-janin perawan
malamnya berpesta pora
memperturutkan birahi penuh aib
birahi zina !!


--
Created By CentralSitus

KEMARAHAN

Kemarahan bagai bara api
membakar kasih sayang menjadi sirna
dunia yang lapang menjadi sempit
cantik rupawan menjadi tampak bengis.


Kemarahan mengapa diagungkan
mahligai indah menjadi binasa
jangankan indah bertutur kata
seluruh cerita kehidupan
akan tergambar berwarna hitam.


Siapa menjadi korban kemarahan
lebih baik diam dengan tenang
dan basuhilah dengan air kesucian.

--
Created By CentralSitus

MENGENAL DIRI SENDIRI

Kenalilah dirimu sendiri daripada meneliti dan mencari-cari aib dan
kesalahan orang lain.

ALLAH MENGUJI KITA

Kalau kita mengaku beriman kepadaNya, maka kita pasti mendapat ujian
untuk menguji pengakuan keimanan kita kepadaNya.
Bersyukurlah orang yang mendapat ujian karena pada hakikatnya Allah
sayang kepada kita.

KEHIDUPAN DAN KEMATIAN

Hidup dan mati diciptakan oleh Allah kepada manusia agar menjadi
pelajaran dan agar dapat diketahui mana yang paling baik amalnya.

10 Mei 2009

KEDAMAIAN

Malam begitu sunyi
jam dinding berdentang dua belas kali
sepotong cinta telah terbuang tadi siang
aku sendiri lagi.

Tak perlu lagi kutaburi dupa-dupa
agar harumnya membagi duka
karena kau tak pernah mengerti
selama ini tak pernah kunikmati kedamaian.

Kedamaian ?
Kau kira seperti terlelap tidur di ranjang ?
Atau jazad rapuh yang terkubur ?


Oh jiwa nestapaku
semoga esok matahari bersinar
dan jiwaku mendapat kedamaian.

Aku makin gelisah
asap rokokmu
mengepul merayapi dinding malam
mengingatkanku kau menghinaku
tadi siang...

Gunung Putri-Bogor
28 Juni 1995
Created by CentralSitus

TRAUMA

Hari menjelang senja
lentera padam ini aku bawa berlari
mencari setitik api.

Menelusuri kabut berembun
matahari jingga membiaskan pelangi
aku teringat
malam kemarin aku dalam kegelapan
mengapa gelap malam nanti
mesti kutakutkan ?

Aku takut mimpi buruk lagi
sedangkan burung-burung hantu
selalu menyanyikan lagu-lagu misteri.

Duh Gusti
sampai kapan resah ini berakhir
belum lagi ku sanjung DiriMu setinggi langit
aku termenung sendiri
menjalani trauma hidup berkali-kali.


Gunung Putri-Bogor
21 Juni 1995
Created by CentralSitus

DESAH NAFAS KECEWA

Kau hanya memandang diriku
dari jauh
tanpa kata-kata.

Biar
agar kau tak dengar desah nafas kecewaku.

Dalam perjalanan waktu
orang-orang silih berganti
tak terasa
beribu lelaki telah kau dekapi.

Menyakitkan
mimpi buruk paling menakutkan !

Di persimpangan jalan itu
tak lagi kau tatap wajahku
pergi dan menjauh.

Biar
agar kau tak dengar desah nafas terakhirku...

Jakarta
3 Desember 1994
Created by CentralSitus

PERTENTANGAN

Tak ada yang tidak menjadi misteri
kau dan aku selalu menjadi misteri
tak pernah ada yang tahu
kau dan aku dalam pertentangan.

Sesungguhnya kita merdeka
tapi berulang kali kita terjajah
berulang kali kau katakan jiwamu resah
tapi
tak pernah ada yang tahu aku lapar
padahal alam ini hijau raya
merasa kedinginan padahal tak ada hujan
haus dan lelah berkepanjangan
merasa mati padahal nafas masih terengah-engah.

Dalam kegalauan ini
tidak sepatah kata ku ucapkan
ingin ku terbang, betapa dunia ini sempit
denganmu bertambah hari kian membagi jarak
dari jiwa ke jiwa
kau dan aku bimbang mencari kedamaian.

Jakarta
2 November 1994
Created by CentralSitus

WANITA-WANITA DI LORONG MALAM

Wanita-wanita tanpa suara
diam terpaku merenungi malam
bau parfum menebar di ruangan
aroma suci bagai di dalam sorga.

Padahal mereka dalam kegalauan
hati berontak menangis meratap-ratap
menyapa tiada kata
kepada siapa berbagi rasa
mengapa begitu hina nasib menjadi kupu-kupu malam.

Entah karena kesengajaan
tangan menggapai-gapai seperti buta mata
bagai cacing-cacing lemah merayapi malam
kemudian lelaki-lelaki jalang menjamah dirinya
merengkuh dengan selembar rupiah
melempar ke lembah hitam.

Hati telah terlanjur terluka
perjalanan hidup terlanjur bernama nestapa
orang-orang suci tak sudi memandang
jerit kepiluan mengalun di langit hampa.

Tapi mengapa menjadi putus asa
dan mereka tak mencoba mengerti
bahwa Tuhan Maha Pengampun dan Maha Pengasih ?

Jakarta
19 Oktober 1994

Created by CentralSitus

BANDARA HATI

Menelusuri tepian pantai
dari satu muara ke lain muara
menikmati nyanyian burung belibis
yang terbang rendah
di antara pucuk-pucuk gelombang.


Dalam perjalanan ini apa yang ku cari
asmara kasih telah patah hati
nyanyian kerinduan telah terpisah dari badan
jasad ini memuja cinta
cinta terlarang !


Di mana bandara hati
tempat ku hamparkan selembar sajadah
dalam balutan lumpur ini aku juga tahu ini dosa
dosa anak manusia yang durhaka
tak mungkin bukan aku berkubang selamanya ?
Mumpung masih ada sisa usia !


Di manakah bandara hati
tempat aku tidur terlelap sejenak
melepas keinginan hidup yang melelahkan.


Tuhan,
dalam siksaMu
ku hikmati keagungan Mu

9 Mei 2009

BENALU

Betapa malunya seorang anak manusia
yang telah sempurna penciptaannya
ternyata tak patuh tak tabah
hari demi hari dilalui
berbagai tahun telah berganti
hanya termenung dan merajut mimpi-mimpi
tanpa karya yang membuahkan hasil.

Angan angan membumbung setinggi langit
mengepul bersama asap rokok menyapa ruang hampa
hidup begitu makmur dan damai
lebih kaya dari orang berada
lebih cerdik dari orang pandai
lebih tampan dari orang hina
lebih mulia dari orang jelata
tapi ayah bunda menjadi tambatan harapan
saudara dan teman menjadi tempat meminta
perjuangan tiada pengorbanan tiada
betapa hina dina hidup bagai benalu
tapi mulut rakus mengecap makanan penuh kenikmatan
mata tertidur
terbuai mimpi dikelilingi bidadari-bidadari sorga.

Mengapa tak menyadari
cobaan yang ada pada diri sendiri
bahwa segala keadaan adalah ujian
keburukan dan kebaikan
kekayaan dan kemiskinan
kehinaan dan kemuliaan
keimanan dan kekufuran
kematian dan keìdupan
dijadikan untuk mengetahui
siapa yang terbaik amalnya di antara manusia
dimana kemampuan berfikir
untuk apa tangan dan kaki diciptakan
hanya untuk menjadi benalu bagi orang lain ?

Lihatlah ayah bunda
mata sayu sambil mengelus dada
kulit keriput
pakaian sepotong melekat di badan...
...selalu berkata, janganlah kau menjadi benalu bagi orang lain.

Pemalang
17 September 1994

- - -

Created by CentralSitus
=0
Afor
www.semesta-islam.blogspot.com
www.CentralSitus.blogspot.com

8 Mei 2009

MAYA

Ku cari wajah-wajah cinta
di antara bimbang dan kepasrahan
ku nikmati rindu dendamnya
keindahan yang memikat
ternyata hanya bayangan maya.


Di ujung pagi melepas mimpi
badan berdiri dari pembaringan
berjalan tertatih-tatih
menuju ke lain mimpi.


Benarkah ini sebuah pilihan
atau sekedar mengurutkan angka-angka
jangan biarkan usia ini lapuk, Tuhan
aku juga ingin bahagia.

BALADA SELASA MALAM

Wajah-wajah cinta
berdiri dari pembaringan
lelah jiwa raga
layu dan terbuang.


Matahari tak menampakkan sinarnya
wajah-wajah cinta
tampak bagai wajah kriminal
jahat dan jahiliah.


Keadilan untuk siapa ?
Kasih sayang terbuang percuma !
Sungai kering
air mata kering
tangisan tak bersuara !


Biarkan hati nurani ini bercerita
jangan acungkan belati hingga lidah gagap bersuara
biarkan kaki ini melarikan diri
melepas kehinaan yang melelahkan !


Bunuh diri, tidak bukan ?
Tapi kebekuan ini membunuhku seribu kali
seribu kali hidup dan mati
seribu kali makin tak ku mengerti
siapa diri ini


Wajah-wajah cinta
berdiri dari pembaringan
kering dan pasrah
putus asa !

6 Mei 2009

APA KABAR TANAH AIRKU ?

Dari balik jeruji penjara ini aku mengintip
di luar sana langit mendung
awan bergulung menutupi bumi merdeka
apa kabar bangsaku !
apa kabar tanah airku !


Di luar sana rakyat bersorak
hujan mengguyur di tanah yang telah lama gersang
kemarau berlalu tersibak keramahan
dari bilik penjara ini aku bersyukur
masih banyak Rahmat dicurahkan.


- - -

Created By CentralSitus
for www.semesta-islam.blogspot.com
(Team Assalaam)

5 Mei 2009

Aku Pada Pujaanku

Kepadamu Ku bacakan mantra-mantra
tapi aku takut kau mandraguna
ku bisikkan rayuan kata-kata
tapi aku takut kau pengagum realita
ku baitkan syair dan puisi
tapi aku takut kau pujangga mulia
ku impikan kau dalam peraduanku
tapi aku takut kau benci hayalan-hayalan.


Akupun tak berbuat apa-apa
aku mesti diam ?


Diamku tanpa mantra-mantra
tanpa bisik rayuan
tanpa puisi
tanpa impian
bahkan tanpa keberanian.


Itu cintaku
menjadi angin yang gersang
dan kau makin garang
jauh dan terbuang.


Ternyata diamku tak berguna
dan segalanya tak bermakna
tak ada kesetiaanku
kearifan menjadi debu yang beterbangan
dan cinta di hatiku
menjadi rasa penuh kehampaan.


Jakarta
4 September 1994

- - -

Created By CentralSitus
for www.semesta-islam.blogspot.com
(Team Assalaam)

Tuhan

Tuhan
malam ini aku merenung
menghikmati ketetapanMu.


Tuhan
suka duka di jiwaku
tangis, darah dan air mata
semua milikMu
aku adalah firmanMu
aku adalah ketetapan suciMu.


Kau hembuskan RahmatMu
menjadi desah nafasku
dan dalam ajalku
Kau jemput aku dengan amal yang aku miliki.


Jakarta
2 Mei 1994

TEGAR

Gelora timbul tenggelam
antara mati suri dan mekar bersemi
kaki melangkah kadang tertusuk duri
berdarah dan perih sekali.

Pada sebuah cita-cita manusia menggantungkan harapan
berjuang dan berdoa makanan tiap hari
kemudian bila kegagalan datang
hidup seakan tak berarti lagi.

Jangan berputus asa
jangan pernah lelah berdoa
sabar itu tiada batas
berharap itu indah
dan tegar itu mulia.

Jadikan kegagalan sebagai obat
meski pahit tapi penuh hikmah
hidup ini siapa yang pegang
kalau bukan karena Allah bisa apa kita
kelemahan kita
itu kelebihan kita !

Tuhan,
campakkan putus asa ini
tampakkan mimpi ini
cengkramkan hati ini
jangan biarkan kalah
atau mengalah pada kehidupan hina ini
beri aku sujud
beri aku cinta
beri aku syukur
beri aku kasih sayang.

- - -

Created By CentralSitus
for www.CentralSitus.blogspot.com and Team Assalaam.

SEPARUH NYAWA

Cinta adalah separuh nyawa
yang ku belah dari lubuk hati paling dalam
ku persembahkan sebagai tanda setia
dalam mengarungi bahtera kehidupan.

Kekasih bagiku adalah segalanya
ada suka ada duka
bercumbu dalam bejana kasih sayang
bertabur kembang wangi bergelora.

Dalam sunyi malam
cinta adalah surga
tempat bidadari bernyanyi dan memuja
cinta adalah gairah
separuh nyawaku bertahta sudah.

Di bawah matahari senja
separuh nyawaku memanggil cinta
separuh yang lain lelah sudah
ini cerita berubah sudah
pelangi dan purnama menggugat cinta
cinta mati
cinta di lara.

Nyawaku
jiwaku
kosong tak berbejana
bertumpah ruah sumpah serapah
ini hari kemana keagungan cinta
tawa dan tangis tak berarti sudah.

Inilah kehidupan
warnanya tak sebening telaga
sumpah dan janji tak selamanya indah
bagai mawar berduri
menjamahnya perih
cinta terluka
cinta berdarah.

Oh bandara hati
oh kalbu yang sunyi
kemanakah isak tangis
ini air mata kering sudah
ini cinta terlarang sudah.

- - -


created by CentralSitus
for www.CentralSitus.blogspot.com and Team Assalaam.

Tuhan, Beri Aku Sujud

Aku
adalah kecil di mataMu
bagai debu di tengah padang pasir.


Aku adalah firmanMu
dengan sehelai nyawa jauh mengembara
pada permadani alam raya
aku adalah ketetapanMu
kadang khilaf
kadang takabur.


Pada segudang rahmat memburu
padahal sesuap nasi cukup menegakkan tulang punggungku
di malam ini aku meminta,
Tuhan, berikan aku cinta
berikan aku sujud

--
Created By CentralSitus

Kasih Sayang

Kasih sayang adalah indah
lebih indah dari mawar yang merekah
kasih sayang menciptakan berkah
keikhlasan dan kebahagiaan.


Berapa banyak orang mendamba kasih sayang
rela memanjat gunung dan menyeberangi lautan
sungguh kasih sayang mahal harganya
harta dan nyawa turut dikorbankan.


Di mana orang membeli kasih sayang
hanya pada jiwa yang suci dan sabar
di mana orang mencurahkan kasih sayang
pada kekasih hati menjadi pujaan.


--
Created By CentralSitus

4 Mei 2009

BINTANG MAHARANI

Di bawah matahari senja
ketika kuntum sedap malam bermekaran
ku sebut namamu Bintang ,
Bintang Maharani.


Di pematang sawah ini aku berlari
titik embun di pucuk daun padi
berpendar semburatkan warna pelangi
burung pipit bernyanyi
hinggap bergembira di batang padi yang menguning
ini kisah cintaku di masa kecil
masa indah penuh wangi bunga
bersama Bintang Maharani.


Bintang Maharani
di mana engkau kini
dulu menghalau pipit bersama
di hamparan sawah yang menguning
dulu sekolah bersama
dan engkau selalu jadi pujaan
karena engkau adalah bintang
bintang kelas
Bintang Maharani.


Bukankah telah kita berjanji
cinta itu abadi
dan jiwa kita tak terpisahkan
di bawah matahari senja ini aku mencari
di ujung pematang ini aku menanti
sambil bernyanyi la..la..la
seperti dulu pernah kita nyanyikan.


Matahari senja telah berganti
purnama keperakan di arak awan-awan putih
bintang gemintang bersinar berseri
mengiringi malam menjemput impian
di peraduan sepi ini aku berdoa
semoga kelak jiwa kita di persatukan
dan dapat ku bermimpi
mimpi bertemu Bintang Maharani
yang kini telah bersemayam
di sorga yang abadi.

PERMAISURI

Di ujung suaraku kau ku panggil
hati ini menggigil hendak menggapai
kau permaisuriku hilang kini
melintasi pematang menyibak ilalang
benarkah senja semburatkan merah tembaga
permaisuriku hilang sudah.


Oh raja diraja
oh jiwa berjiwa
oh cinta prahara duka
oh kelana pupus sudah
ini mawar berduri di taman
melati seroja pengantin sirna
kemana kelelawar mengepakkan sayapnya
burung malam berhenti bersahutan.


Ku berlari hendak meraih
bejana cintaku bertumpah air
di persimpangan musim
Permaisuriku meratap menangis
ini mahkota bertahta apa
ini singgasana
kencana siapa..


Oh raja diraja
oh kepiluan meratapi apa
oh darahku terlelap sudah
oh permaisuriku bidadari sudah
oh kemenanganku sempurna sudah
oh kematianku dekat sudah...

PERMAISURI

Di ujung suaraku kau ku panggil
hati ini menggigil hendak menggapai
kau permaisuriku hilang kini
melintasi pematang menyibak ilalang
benarkah senja semburatkan merah tembaga
permaisuriku hilang sudah.


Oh raja diraja
oh jiwa berjiwa
oh cinta prahara duka
oh kelana pupus sudah
ini mawar berduri di taman
melati seroja pengantin sirna
kemana kelelawar mengepakkan sayapnya
burung malam berhenti bersahutan.


Ku berlari hendak meraih
bejana cintaku bertumpah air
di persimpangan musim
Permaisuriku meratap menangis
ini mahkota bertahta apa
ini singgasana
kencana siapa..


Oh raja diraja
oh kepiluan meratapi apa
oh darahku terlelap sudah
oh permaisuriku bidadari sudah
oh kemenanganku sempurna sudah
oh kematianku dekat sudah...

3 Mei 2009

Sumber Penyakit

Penyakit lahiriah yang dialami manusia seperti jantung, ginjal, sesak
nafas pusing dan sebagainya sebagian besar bersumber dari sebab batin,
meski banyak pula sebab-sebab dari luar seperti terkena virus, cuaca,
kecelakan dll.
Penyakit yang bersumber dari masalah batin dapat kita ambil contoh
seperti peristiwa penodongan yang dialami oleh Si A. Sebelum Si A
ditodong, dia adalah orang yang sehat dan periang. Pada saat terjadi
penodongan, Si A ditodong pada bagian perutnya dengan sebilah belati
yang mengkilat dan sangat tajam sambil digertak dengan ucapan kasar
"harta atau nyawa !". Menyadari jiwanya terancam, tanpa berfikir
panjang Si A pun menyerahkan seluruh harta kekayaannya kepada si
penodong. Setelah penodong kabur dengan harta rampasannya, barulah Si
A mulai mengendalikan perasaan dan fikirannya serta merenungkan apa
yang baru saja ia alami. Setidaknya ada beberapa perasaan negatif yang
menguasai Si A, ia berandai-andai jika saja dia tidak menyerahkan
hartanya, beberapa kemungkinan bisa terjadi pada dirinya seperti dia
akan mati dengan usus terburai, atau dilukai dengan rasa sakit yang
luar biasa. Tapi yang terjadi adalah dia menyerahkan hartanya dan dia
sudah tidak punya apa-apa lagi. Kalut dan stres menguasai dirinya,
takut dan menyesal mengapa ini terjadi. Bila perasaan seperti ini
selalu hadir dalam fikirannya, akan pusing kepala dia. Tidak nafsu
makan, tidak lelap tidur, selalu mimpi buruk, dan menjadi sakitlah
dia. Walau minum obat dari dokter, barangkali hanya menurunkan demam
tinggi sementara, tapi demamnya hati dan fikiran adalah sumber
penyakit sesungguhnya yang tidak dapat diobati dengan obat dari
dokter, selama kecemasan dan kekecewaan belum terobati, maka penyakit
lahiriyah tadi akan terus berulang, terus berulang sampai kemudian Si
A mati membawa sakit hati....

KERESAHAN

Di beranda ini
di bilik rumah yang rapuh ini
kunikmati keresahan ini sendiri.


Ini saatnya kugali arti kehidupan kembali
pada saat jiwa dipisahkan dari kasih sayang
sakitnya bagai ruh lepas dari badan
di mana suara tangis anakku
hanya kunikmati dari hayalan bertabur mimpi
angkara
kesombongan
dan kebodohan
menghapus cerita cinta seribu purnama
melupakan penderitaan bersama
mencampak janji seiya sekata
lebih baik sendiri
hingga menjemput mati.


Aku bukan dewa
dan bukan pemuja permaisuri
bukan pula pertapa tua
kata hanya tangis
sabda hanya kepasrahan
rindu hanya kedamaian
harapan hanya keresahan.


Di mana padang ilalang
tempat anak gembala mengais karma
di mana aku berpasrah
kau adalah amarah yang memerah
kau adalah seakan segalanya.


Inilah senja
saat di mana aku menghikmati perjalanan
ketika jiwa terpisah dari kasih sayang
ketika aku tiada lagi mengatakan
betapa indahnya matahari senja
untuk kita nikmati berdua.

KERESAHAN

Di beranda ini
di bilik rumah yang rapuh ini
kunikmati keresahan ini sendiri.


Ini saatnya kugali arti kehidupan kembali
pada saat jiwa dipisahkan dari kasih sayang
sakitnya bagai ruh lepas dari badan
di mana suara tangis anakku
hanya kunikmati dari hayalan bertabur mimpi
angkara
kesombongan
dan kebodohan
menghapus cerita cinta seribu purnama
melupakan penderitaan bersama
mencampak janji seiya sekata
lebih baik sendiri
hingga menjemput mati.


Aku bukan dewa
dan bukan pemuja permaisuri
bukan pula pertapa tua
kata hanya tangis
sabda hanya kepasrahan
rindu hanya kedamaian
harapan hanya keresahan.


Di mana padang ilalang
tempat anak gembal mengais karma
di mana aku berpasrah
kau adalah amarah yang memerah
kau adalah seakan segalanya.


Inilah senja
saat di mana aku menghikmati perjalanan
ketika jiwa terpisah dari kasih sayang
ketika aku tiada lagi mengatakan
betapa indahnya matahari senja
untuk kita nikmati berdua.

MENGENDALIKAN DIRI SENDIRI

Manusia banyak keinginan, itulah nafsu. Selagi keinginan itu baik dan
mampu memperjuangkannya demi ibadah dan mengharap ridlo Allah SWT maka
penuhilah. Tapi jika keinginan itu untuk kemegahan dunia, pamer atau
untuk tujuan yang tidak bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat,
maka keinginan itu harus dicampakkan.

ORANG-ORANG DURHAKA

Di antara orang-orang durhaka yang diancam oleh Allah dengan siksa api
neraka yang sangat pedih adalah istri yang membangkang dan tidak
berbakti kepada suami, orang yang tidak mau menjalankan ibadah wajib
dan berjanji akan melaksanakan kewajibannya bila hajatnya terpenuhi,
suami yang menelantarkan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya, dan
orang-orang yang memburu jabatan karena motifasi kemegahan dunia.
Merekalah orang-orang yang celaka dan tertipu.