31 Jan 2010

Ridho

Kadang kita ridho dengan keadaan diri kita sendiri karena belajar
meridhoi apa yang telah menjadi ketetapan Ilahi.


Tapi apakah orang-orang tercinta juga meridhoi keridhoan kita dan
memaafkan segala kelemahan dan kekurangan kita ?

Sesungguhnya kita tidak bahagia karena tidak ridho dengan ketetapan
Ilahi, dan kita membelenggu diri sendiri dengan keinginan-keinginan
yang tak pasti.

Ridho

Kadang kita ridho dengan keadaan diri kita sendiri karena belajar
meridhoi apa yang telah menjadi ketetapan Ilahi.


Tapi apakah orang-orang tercinta juga meridhoi keridhoan kita dan
memaafkan segala kelemahan dan kekurangan kita ?

Sesungguhnya kita tidak bahagia karena tidak ridho dengan ketetapan
Ilahi, dan kita membelenggu diri sendiri dengan keinginan-keinginan
yang tak pasti.

Ikhlas

Kebahagiaan terletak di dalam hati, dan dia harus diusahakan, harus
diciptakan.

Kita bahagia karena melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kata hati.
Tetapi terkadang kita melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kata
hati karena demi membahagiakan orang lain, dan hati kita menjadi
tertekan. Itulah yang menjadi dasar ditumbuhkannya perasaan ikhlas pada
diri kita, dan itulah yang dinamakan pengorbanan dan pengabdian.

Ikhlas

Kebahagiaan terletak di dalam hati, dan dia harus diusahakan, harus
diciptakan.

Kita bahagia karena melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kata hati.
Tetapi terkadang kita melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kata
hati karena demi membahagiakan orang lain, dan hati kita menjadi
tertekan. Itulah yang menjadi dasar ditumbuhkannya perasaan ikhlas pada
diri kita, dan itulah yang dinamakan pengorbanan dan pengabdian.

24 Jan 2010

BIARKAN PRENJAK ITU BERNYANYI, ANAKKU

Pagi itu cerah sekali
ketika aku baru turun dari musholla sehabis melaksanakan sholat subuh.
Embun-embun di pucuk daun menetes di pangkuan bumi yang lembab,
mengiringi semburat kemerahan mentari pagi.
Kudengar kicauan burung prenjak, burung kesukaan anakku yang kini kian
tumbuh dewasa.

Selama ini
semoga aku tak pernah menyesal
membiarkan anak-anakku bermain
membiarkan mereka mengekspresikan kebahagiaan sebagai anak ndeso
yang jauh dari kemegahan kota metropolitan, jauh dari cumbu rayu
perang, jauh dari politik adu domba para politisi.
Aku biarkan mereka bermain bersama teman-teman mencari jangkrik,
memancing dan mandi di kali, di iringi suara burung-burung, desir
angin gunung yang semilir, ku biarkan mereka mengeja bahasa alam, alam
yang masih perawan, bersama kupu-kupu mengarungi keindahan semesta.


Anakku,
bernyanyilah di negeri yang jauh dari perang
tentang damai dan kehidupan
jangan biarkan prenjak terbang sendirian
karena kehilangan kekasih tersayang.
Janganlah kau menjadi pembunuh
meski hanya seekor burung yang kecil
karena kecil itu amat berarti
karena kita juga makhluk yang kecil
dan terasing.

Anakku
bukankah kau tahu
mentari datang untuk menyinari
dan malam datang untuk engkau sukuri
adakah hari ini engkau mengerti
harapan orang tuamu setelah engkau besar nanti
jangan berputus asa
jangan menyerah
karena dunia itu
tak selebar telapak tangan.

BIARKAN PRENJAK ITU BERNYANYI, ANAKKU

Pagi itu cerah sekali
ketika aku baru turun dari musholla sehabis melaksanakan sholat subuh.
Embun-embun di pucuk daun menetes di pangkuan bumi yang lembab,
mengiringi semburat kemerahan mentari pagi.
Kudengar kicauan burung prenjak, burung kesukaan anakku yang kini kian
tumbuh dewasa.

Selama ini
semoga aku tak pernah menyesal
membiarkan anak-anakku bermain
membiarkan mereka mengekspresikan kebahagiaan sebagai anak ndeso
yang jauh dari kemegahan kota metropolitan, jauh dari cumbu rayu
perang, jauh dari politik adu domba para politisi.
Aku biarkan mereka bermain bersama teman-teman mencari jangkrik,
memancing dan mandi di kali, di iringi suara burung-burung, desir
angin gunung yang semilir, ku biarkan mereka mengeja bahasa alam, alam
yang masih perawan, bersama kupu-kupu mengarungi keindahan semesta.


Anakku,
bernyanyilah di negeri yang jauh dari perang
tentang damai dan kehidupan
jangan biarkan prenjak terbang sendirian
karena kehilangan kekasih tersayang.
Janganlah kau menjadi pembunuh
meski hanya seekor burung yang kecil
karena kecil itu amat berarti
karena kita juga makhluk yang kecil
dan terasing.

Anakku
bukankah kau tahu
mentari datang untuk menyinari
dan malam datang untuk engkau sukuri
adakah hari ini engkau mengerti
harapan orang tuamu setelah engkau besar nanti
jangan berputus asa
jangan menyerah
karena dunia itu
tak selebar telapak tangan.

GALLERY

GALLERY

Pecah Batu Pecah Kerikil

Zaman,
telah berganti zaman
zaman,
menorehkan langkah kaki menjadi sejarah
kabut tipis yang menyelimuti bebatuan
menjelang gerimis di keremangan senja
bebatuan tua terkikis angin
bebatuan tua terlindas zaman.


Zaman,
telah pecah batu hancur berantakan
bukan hancur sedikit demi sedikit
zaman telah mengajakku bicara
tentang keresahan dan keputusasan
padahal aku hanya kerikil
tajam dan berduri.


Zaman,
telah hancur batu berserakan
hampir padam api kemarahan
kerikil-kerikil putus asa
benar, putus asa
menjadi debu berkalang tanah.

Zaman,
dibawah kakiku menyala api neraka
kemana aku menghindar
kemana aku berlari
padahal surga adalah negeri impian
ketika aku bersumpah jabatan
untuk adil dan bijaksana !


Zaman !
Kemana aku berlari
pada saat zamanmu telah hancur berantakan !
batu ini hancur berantakan !

Pecah Batu Pecah Kerikil

Zaman,
telah berganti zaman
zaman,
menorehkan langkah kaki menjadi sejarah
kabut tipis yang menyelimuti bebatuan
menjelang gerimis di keremangan senja
bebatuan tua terkikis angin
bebatuan tua terlindas zaman.


Zaman,
telah pecah batu hancur berantakan
bukan hancur sedikit demi sedikit
zaman telah mengajakku bicara
tentang keresahan dan keputusasan
padahal aku hanya kerikil
tajam dan berduri.


Zaman,
telah hancur batu berserakan
hampir padam api kemarahan
kerikil-kerikil putus asa
benar, putus asa
menjadi debu berkalang tanah.

Zaman,
dibawah kakiku menyala api neraka
kemana aku menghindar
kemana aku berlari
padahal surga adalah negeri impian
ketika aku bersumpah jabatan
untuk adil dan bijaksana !


Zaman !
Kemana aku berlari
pada saat zamanmu telah hancur berantakan !
batu ini hancur berantakan !

Bilakah ?

Bilakah waktu ini berhenti berputar ?
Berhenti bekerja
berhenti bernafas ?


Bilakah ini menjadi kenyataan ?
Kedamaian dan kemerdekaan ?


Bilakah orang yang menjabat tangan
memegang nurani
menyingkirkan egois ?


Bilakah aku mengerti
semuanya ini mempunyai arti ?

Bilakah ?

Bilakah waktu ini berhenti berputar ?
Berhenti bekerja
berhenti bernafas ?


Bilakah ini menjadi kenyataan ?
Kedamaian dan kemerdekaan ?


Bilakah orang yang menjabat tangan
memegang nurani
menyingkirkan egois ?


Bilakah aku mengerti
semuanya ini mempunyai arti ?

17 Jan 2010

Allah

Allah
malam ini aku menelusuri jalanMu
menuju RidloMu

Allah

Allah
malam ini aku menelusuri jalanMu
menuju RidloMu

16 Jan 2010

Ku ketuk pintuMu

Allah,
ku ketuk pintuMu
membukakan jalan
menuju masjidMu.


Allah,
selama ini aku khilaf
lupa diri
hilang diri.


Allah,
hati ini bertanya
ketika menungguMu mencurahkan rahmat.
Bukankah aku tidak tahu diri
rahmatMu melimpah ruah
tanpa dapat aku hitungi.


Allah,
izinkan aku bicara
bukan kelantangan bukan kekecewaan
bukankah aku ini sepenggal nyawa ?
Yang setiap helaannya dipertanggungjawabkan ?


Allah,
di lantai suciMu ini
barangkali Kau ridloi segala kekuranganku
barangkali Kau maafkan segala kelemahanku...

Ku ketuk pintuMu

Allah,
ku ketuk pintuMu
membukakan jalan
menuju masjidMu.


Allah,
selama ini aku khilaf
lupa diri
hilang diri.


Allah,
hati ini bertanya
ketika menungguMu mencurahkan rahmat.
Bukankah aku tidak tahu diri
rahmatMu melimpah ruah
tanpa dapat aku hitungi.


Allah,
izinkan aku bicara
bukan kelantangan bukan kekecewaan
bukankah aku ini sepenggal nyawa ?
Yang setiap helaannya dipertanggungjawabkan ?


Allah,
di lantai suciMu ini
barangkali Kau ridloi segala kekuranganku
barangkali Kau maafkan segala kelemahanku...

Ku ketuk pintuMu

Allah,
ku ketuk pintuMu
membukakan jalan
menuju masjidMu.


Allah,
selama ini aku khilaf
lupa diri
hilang diri.


Allah,
hati ini bertanya
ketika menungguMu mencurahkan rahmat.
Bukankah aku tidak tahu diri
rahmatMu melimpah ruah
tanpa dapat aku hitungi.


Allah,
izinkan aku bicara
bukan kelantangan bukan kekecewaan
bukankah aku ini sepenggal nyawa ?
Yang setiap helaannya dipertanggungjawabkan ?


Allah,
di lantai suciMu ini
barangkali Kau ridloi segala kekuranganku
barangkali Kau maafkan segala kelemahanku...

Ku ketuk pintuMu

Allah,
ku ketuk pintuMu
membukakan jalan
menuju masjidMu.


Allah,
selama ini aku khilaf
lupa diri
hilang diri.


Allah,
hati ini bertanya
ketika menungguMu mencurahkan rahmat.
Bukankah aku tidak tahu diri
rahmatMu melimpah ruah
tanpa dapat aku hitungi.


Allah,
izinkan aku bicara
bukan kelantangan bukan kekecewaan
bukankah aku ini sepenggal nyawa ?
Yang setiap helaannya dipertanggungjawabkan ?


Allah,
di lantai suciMu ini
barangkali Kau ridloi segala kekuranganku
barangkali Kau maafkan segala kelemahanku...

Allah

Allah
yang maha pengasih dan penyayang.


Allah
tempat ku bergantung dan berharap.


Allah
aku memuji dan memuja.


Allah
cengkramlah jiwa raga.


Allah
jangan biarkan aku merana.


Allah,
telah lelah jiwa raga.
Tapi Kau berfirman : jangan putus asa.


Allah
Malik
Karim.

Allah

Allah
yang maha pengasih dan penyayang.


Allah
tempat ku bergantung dan berharap.


Allah
aku memuji dan memuja.


Allah
cengkramlah jiwa raga.


Allah
jangan biarkan aku merana.


Allah,
telah lelah jiwa raga.
Tapi Kau berfirman : jangan putus asa.


Allah
Malik
Karim.

9 Jan 2010

Ngeblog

Ngeblog,
tapi bukan di Face Book.

Ngeblog,
bukan pula di Twitter.

Ngeblog ini
belajar berhati-hati
belajar mengasah diri.

Ngeblog

Ngeblog,
tapi bukan di Face Book.

Ngeblog,
bukan pula di Twitter.

Ngeblog ini
belajar berhati-hati
belajar mengasah diri.

Perkenankan Aku Tidur Sejenak

Hidup,
perkenankan aku tidur sejenak
menggapai mimpi
di pembaringan sepi.

Hidup,
jadikan aku mengerti
dari batas perjuangan
sampai hingga aku mati.

Perkenankan Aku Tidur Sejenak

Hidup,
perkenankan aku tidur sejenak
menggapai mimpi
di pembaringan sepi.

Hidup,
jadikan aku mengerti
dari batas perjuangan
sampai hingga aku mati.

Gerimis Berkepanjangan

Jakarta,
ketika gerimis masih berkepanjangan
ketika kudengar ketukan pintu tanpa salam
ketika kemudian aku enggan untuk beranjak dari pembaringan
karena ngantuk dan kelelahan
benar
betapa lelahnya jiwa raga.


Hujan,
pun kemudian turun semakin deras
menghalau debu-debu kemarau yang berkepanjangan
membangunkan biji-biji yang hampir mati untuk kemudian tumbuh dan
berkembang
memekarkan kembang-kembang melati yang mewangi untuk disuntingkan di
baju pengantin.

Melati,
aku pun terkenang perjalanan di sebuah musim semi,
ketika itu
betapa mahalnya menggapai cinta
betapa merananya aku berkalang tanah
betapa membiusnya badai fitnah
kontras dengan bentang alam raya
yang cemerlang.

Di langit,
ku pandang bintang yang gemerlapan
ketika itu aku berseru : majulah jiwaku !
Bukan penderitaan, karmamu "

Jakarta,
di saat gerimis masih berkepanjangan,
masih juga kudengarkan ketukan pintu tanpa salam,
jiwa ragaku lelah !
perkenankan aku tidur sejenak !

Tidak,
tidak juga kuperkenankan diriku tidur,
karena ini gerimis berkepanjangan
karena ada ketukan pintu tanpa salam...

Gerimis Berkepanjangan

Jakarta,
ketika gerimis masih berkepanjangan
ketika kudengar ketukan pintu tanpa salam
ketika kemudian aku enggan untuk beranjak dari pembaringan
karena ngantuk dan kelelahan
benar
betapa lelahnya jiwa raga.


Hujan,
pun kemudian turun semakin deras
menghalau debu-debu kemarau yang berkepanjangan
membangunkan biji-biji yang hampir mati untuk kemudian tumbuh dan
berkembang
memekarkan kembang-kembang melati yang mewangi untuk disuntingkan di
baju pengantin.

Melati,
aku pun terkenang perjalanan di sebuah musim semi,
ketika itu
betapa mahalnya menggapai cinta
betapa merananya aku berkalang tanah
betapa membiusnya badai fitnah
kontras dengan bentang alam raya
yang cemerlang.

Di langit,
ku pandang bintang yang gemerlapan
ketika itu aku berseru : majulah jiwaku !
Bukan penderitaan, karmamu "

Jakarta,
di saat gerimis masih berkepanjangan,
masih juga kudengarkan ketukan pintu tanpa salam,
jiwa ragaku lelah !
perkenankan aku tidur sejenak !

Tidak,
tidak juga kuperkenankan diriku tidur,
karena ini gerimis berkepanjangan
karena ada ketukan pintu tanpa salam...

7 Jan 2010

Kangen

Bukankah aku juga manusia seperti kamu,
punya cinta dan kerinduan ?

Di perantauan ini aku kangen wajah anak-anak,
wajah-wajah bersih tak bernoda
yang baru saja mengeja kata-kata
berkata dan berbicara dengan lafal terbata-bata.

Oh dunia,
jangan ajari anakku kebencian dan pengkhianatan
meski kebencian dan pengkhianatan telah berpuncak di kepala.

Wahai dunia para penguasa
bukankah puncak kedholiman adalah awal dari keruntuhan
runtuhnya pengkhianatan
digiring ke tengah lautan
lautan siksa api neraka.

Kangen

Bukankah aku juga manusia seperti kamu,
punya cinta dan kerinduan ?

Di perantauan ini aku kangen wajah anak-anak,
wajah-wajah bersih tak bernoda
yang baru saja mengeja kata-kata
berkata dan berbicara dengan lafal terbata-bata.

Oh dunia,
jangan ajari anakku kebencian dan pengkhianatan
meski kebencian dan pengkhianatan telah berpuncak di kepala.

Wahai dunia para penguasa
bukankah puncak kedholiman adalah awal dari keruntuhan
runtuhnya pengkhianatan
digiring ke tengah lautan
lautan siksa api neraka.

Menanti keadilan

Seperti menunggu hujan di tengah padang pasir, begitulah kira-kira
penantian akan datangnya keadilan di negeri ini. Meski ada keadilan
itu, namun hanya sedikit, selebihnya entah bersembunyi di mana, di
kolong jembatankah, di comberankah, atau di tengah-tengah bisul
bernanah.

Sepertinya keadilan seperti makhluk yang menjijikkan, beramai-ramai
orang mencampakkan, hingga keadilan teraniaya, tertindas dan diperkosa.

Bila keadilan dapat berbicara, kemanakah dia akan mengadukan nasibnya,
kepada rakyat jelata yang tak berdaya ? Atau kepada Tuhan yang Maha
Adil dan Bijaksana ?

Ya !
Karena keadilan milik Tuhan,
biarlah Dia yang menghakiminya.

Menanti keadilan

Seperti menunggu hujan di tengah padang pasir, begitulah kira-kira
penantian akan datangnya keadilan di negeri ini. Meski ada keadilan
itu, namun hanya sedikit, selebihnya entah bersembunyi di mana, di
kolong jembatankah, di comberankah, atau di tengah-tengah bisul
bernanah.

Sepertinya keadilan seperti makhluk yang menjijikkan, beramai-ramai
orang mencampakkan, hingga keadilan teraniaya, tertindas dan diperkosa.

Bila keadilan dapat berbicara, kemanakah dia akan mengadukan nasibnya,
kepada rakyat jelata yang tak berdaya ? Atau kepada Tuhan yang Maha
Adil dan Bijaksana ?

Ya !
Karena keadilan milik Tuhan,
biarlah Dia yang menghakiminya.

Ngeblog

Jakarta,
pada saat mata ini baru saja terlelap, kemudian terbangun lagi karena
mendengar lolongan anjing, kemudian mata ini tidak mau terpejam lagi.

Itupun dalam tidur yang sekejap, masih saja sempat aku bermimpi, mimpi
yang tidak indah sekali.

Duh, mendingan aku ngeblog, meski masih terlihat seperti orang goblog !

( orang goblog ?)
ada yang menarik dari kata-kata seperti orang goblog !
Berarti aku pinter? Nggak juga ! Karena pada dasarnya aku goblog, lebih
jelas lagi: "guoblog", karena dari hari ke hari bertambah banyak
masalah yang makin tak ku mengerti, dan aku mending berucap: ah, biar
sajalah...

Ngeblog

Jakarta,
pada saat mata ini baru saja terlelap, kemudian terbangun lagi karena
mendengar lolongan anjing, kemudian mata ini tidak mau terpejam lagi.

Itupun dalam tidur yang sekejap, masih saja sempat aku bermimpi, mimpi
yang tidak indah sekali.

Duh, mendingan aku ngeblog, meski masih terlihat seperti orang goblog !

( orang goblog ?)
ada yang menarik dari kata-kata seperti orang goblog !
Berarti aku pinter? Nggak juga ! Karena pada dasarnya aku goblog, lebih
jelas lagi: "guoblog", karena dari hari ke hari bertambah banyak
masalah yang makin tak ku mengerti, dan aku mending berucap: ah, biar
sajalah...

6 Jan 2010

Cinta Ini Rumit, Cinta !

Ketika senja di langit Jakarta temaram
ketika angin dingin berhembus perlahan
ketika itu aku hendak menuju lantai suciMu
lantai tempat jiwaku mengadu
meratap dan berpasrah diri.

Hampir saja
hampir saja aku menjelma menjadi manusia jalang
kotor dan terbuang !.
Hampir saja aku terjerumus,
tertipu dan terpuruk.
Nafsu memperdaya
mengajakku berselingkuh
mengkhianati AsmaMu
mencampak kasih sayangMu.

Ketika senja di langit Jakarta temaram,
hampir saja aku terbuang !
Tapi tidak !
Aku yang membuang diri
aku yang berlari
aku yang mencampakkan diri !

Dimanakah jiwaku !
Aku hilang diri
dimanakah cintaku !
Aku tersentak berlari.

Tuhanku !
Dimanakah jiwaku !
Tuhanku !
cinta ini sulit !
Tuhanku !
terjemahkan mimpi !
Tuhanku !
Hidup ini, inikah mati ?

Tuhanku !
Kirimkan kabar untuk cinta ,
cinta ini rumit, Cinta !

Cinta Ini Rumit, Cinta !

Ketika senja di langit Jakarta temaram
ketika angin dingin berhembus perlahan
ketika itu aku hendak menuju lantai suciMu
lantai tempat jiwaku mengadu
meratap dan berpasrah diri.

Hampir saja
hampir saja aku menjelma menjadi manusia jalang
kotor dan terbuang !.
Hampir saja aku terjerumus,
tertipu dan terpuruk.
Nafsu memperdaya
mengajakku berselingkuh
mengkhianati AsmaMu
mencampak kasih sayangMu.

Ketika senja di langit Jakarta temaram,
hampir saja aku terbuang !
Tapi tidak !
Aku yang membuang diri
aku yang berlari
aku yang mencampakkan diri !

Dimanakah jiwaku !
Aku hilang diri
dimanakah cintaku !
Aku tersentak berlari.

Tuhanku !
Dimanakah jiwaku !
Tuhanku !
cinta ini sulit !
Tuhanku !
terjemahkan mimpi !
Tuhanku !
Hidup ini, inikah mati ?

Tuhanku !
Kirimkan kabar untuk cinta ,
cinta ini rumit, Cinta !

Cinta Ini Rumit, Cinta !

Ketika senja di langit Jakarta temaram
ketika angin dingin berhembus perlahan
ketika itu aku hendak menuju lantai suciMu
lantai tempat jiwaku mengadu
meratap dan berpasrah diri.

Hampir saja
hampir saja aku menjelma menjadi manusia jalang
kotor dan terbuang !.
Hampir saja aku terjerumus,
tertipu dan terpuruk.
Nafsu memperdaya
mengajakku berselingkuh
mengkhianati AsmaMu
mencampak kasih sayangMu.

Ketika senja di langit Jakarta temaram,
hampir saja aku terbuang !
Tapi tidak !
Aku yang membuang diri
aku yang berlari
aku yang mencampakkan diri !

Dimanakah jiwaku !
Aku hilang diri
dimanakah cintaku !
Aku tersentak berlari.

Tuhanku !
Dimanakah jiwaku !
Tuhanku !
cinta ini sulit !
Tuhanku !
terjemahkan mimpi !
Tuhanku !
Hidup ini, inikah mati ?

Tuhanku !
Kirimkan kabar untuk cinta ,
cinta ini rumit, Cinta !

Cinta Ini Rumit, Cinta !

Ketika senja di langit Jakarta temaram
ketika angin dingin berhembus perlahan
ketika itu aku hendak menuju lantai suciMu
lantai tempat jiwaku mengadu
meratap dan berpasrah diri.

Hampir saja
hampir saja aku menjelma menjadi manusia jalang
kotor dan terbuang !.
Hampir saja aku terjerumus,
tertipu dan terpuruk.
Nafsu memperdaya
mengajakku berselingkuh
mengkhianati AsmaMu
mencampak kasih sayangMu.

Ketika senja di langit Jakarta temaram,
hampir saja aku terbuang !
Tapi tidak !
Aku yang membuang diri
aku yang berlari
aku yang mencampakkan diri !

Dimanakah jiwaku !
Aku hilang diri
dimanakah cintaku !
Aku tersentak berlari.

Tuhanku !
Dimanakah jiwaku !
Tuhanku !
cinta ini sulit !
Tuhanku !
terjemahkan mimpi !
Tuhanku !
Hidup ini, inikah mati ?

Tuhanku !
Kirimkan kabar untuk cinta ,
cinta ini rumit, Cinta !