31 Mei 2010

Bangsa israel Adalah TERORIS Terbesar

Telah robek, tuli dan berdarah telinga dunia
pekak mendengar suara congkak bangsa israel durjana.

Apakah tidak bernilai rasa kemanusiaan
hingga anak-anak tak berdosa menjadi korban pembantaian ?

Apakah telah menyerah bangsa-bangsa yang mengaku bermartabat pada
cengkraman laknat ?

Apakah telah di dustakan Mata dan Telinga Tuhan hingga keadilan dan
kasih sayang hanya slogan belaka ?


Bukalah mata dunia !
Ini adalah pembantaian dan penistaan !
siapa yang pantas disebut bangsa teroris ?
israel-lah jawabannya !


Bukankah kebiadaban ini nyata,
Seperti fir'aun memburu Musa ?
Bukankah telah tenggelam firaun ditelan lautan
sebagai jawaban atas puncak kedzalimannya ?


Tuhan,
hanya Engkaulah yang pantas berbicara
tentang hakikat kemulian dan kemenangan,
hati ini pasrah dan gelisah,
hanya Engkaulah yang pantas mendengar
rintihan dan ratapan anak negeri tertindas,
tidak pantas kedurhakaan
tidak pantas penistaan.

siapa yang pantas disebut bangsa teroris ?
israel-lah jawabannya !

Hidayah dan kebebasan

Pagi-pagi sekali kubuka pintu rumah
aku lihat puncak Gunung Slamet yang megah berdiri di atas hamparan
sawah yang masih hijau.

Angin selatan berhembus perlahan
menyapa bilah-bilah rambutku yang masih acak-acakan,
benarkah gunung setegar itu kelak akan menumpahkan lahar ?
menyapu bersih seluruh kehidupan di bawahnya ?


Mungkin sebuah keniscayaan
meski waktunya entah kapan,
tapi agaknya penghulu alam mulai geram
menyaksikan sendi-sendi kehidupan porak poranda,
siapa pula yang menghancurkan
karena kita sendirilah yang menjadi pelakunya,
bukan orang lain menjadi kambing hitam
karena kita sendirilah yang memilih jalan kehidupan di antara benar dan
salah.

Jiwaku,
bukankah kita telah diberi anugrah terbesar
yang alam semesta tidak sanggup menerimanya ?


Jiwaku,
bukankah anugerah itu berupa hidayah keimanan ?
Bukankah kebebasan juga sebuah karunia ?
Dengannya kita memilih hidayah untuk menyelamatkan diri, atau
kesesatan untuk menghancurkan alam semesta...

Stop Korupsi

Stop Korupsi

29 Mei 2010

Allah

Allah yang maha pengasih dan penyayang.   Allah tempat ku bergantung dan berharap.   Allah aku memuji dan memuja.   Allah cengkramlah jiwa raga.   Allah jangan biarkan aku merana.   Allah, telah lelah jiwa raga. Tapi Kau berfirman : jangan putus asa.   Allah Malik Karim.  

Dingin

Mimpi menghiasi tidur di lantai dingin tentang kehangatan dan kemesraan.     Mimpi menjadi penawar perih di kala sepi menjadi hiasan dalam keterlenaan  

Allah

Allah yang maha pengasih dan penyayang.   Allah tempat ku bergantung dan berharap.   Allah aku memuji dan memuja.   Allah cengkramlah jiwa raga.   Allah jangan biarkan aku merana.   Allah, telah lelah jiwa raga. Tapi Kau berfirman : jangan putus asa.   Allah Malik Karim.  

27 Mei 2010

Cinta Dalam Perjalanan

Kekasihku
dalam kerinduan ini
bukankah cinta ini menjadi indah ?


Dengannya aku mengingatmu
memujimu
mengagungkanmu.

Kekasihku
bersandarkan pilar tua ini
mengenangmu laksana membaca cerita suka cita kita,
bukankah akan merasa kehilangan
karena telah dipisahkan ?
Bukankah cintaku ini nyata ?
Senyata cinta kasihmu di hatiku.

Tapi hampir saja aku berbalik arah
ketika mengetuk pintumu aku tiada bisa
aku sangka telah musnah hakikat sebuah cinta
aku sangka telah terpuruk segala daya
untuk sekedar mengenangmu
dan menyentuh jari-jari lentikmu.

Aku hampir saja berbalik arah
acuh dan nista
ketika merindumu adalah fatamorgana
ketika merengkuhmu adalah lembah hayalan.

Kekasihku
bukankah masih ada cinta sedikit sisa
dari ratapan hamba berputus asa
ini cinta masih ada
meski sedikit tersisa
dari ratapan hamba yang tersiksa
jangan biarkan birahi ini membara
menyentuh api di padang gersang
jangan biarkan hamba bagai kuda jalang yang berlari liar
menembus malam hitam pekat.

Aku memang tidak berdaya kekasihku
tidak berdaya meratapi cinta
yang tertinggal
di pusara tua.

Negeri Impian

Aku bermimpi tentang negeri impian
negeri yang subur makmur dan kaya raya
penduduknya ramah tamah
dipimpin kepala negara yang bijaksana.

Pernahkan Anda membayangkan
negeri itu di depan mata kita
tempat kaki kita berpijak
tempat kita dilahirkan dan dibesarkan
oleh ayah bunda tercinta ?

Pernahkah Anda membayangkan
betapa bahagia kita hidup di dalamnya
tiada peperangan
tiada penindasan
tiada korupsi
tiada pendustaan ?


Pernahkah Anda membayangkan
jauh di negeri Palestina
dimana anak-anak meregang nyawa
diterjang peluru para tentara negeri bedebah
orang tua galau gulana
telah sah-kah pembantaian umat manusia
?
telah muliakah menumpahkan darah-darah manusia tak berdosa ?
Ini bukan impian
tapi kenyataan
di sana anak-anak Palestina hidup di bawah bayang-bayang peperangan
jihad fi sabilillah
di sini anak-anak bermain layang-layang
menikmati keindahan masa kecil dalam buaian bunda
aku terus bermimpi
tentang negeri yang indah dan permai
jauh dari peperangan
jauh dari genggaman penguasa haus kekuasaan
jauh dari pejabat pengkhianat amanat rakyat,
aku terus bermimpi
terus bermimpi
sampai tersadar kembali
bahwa hidup tak sekedar bermimpi
tapi perjuangan yang abadi
sampai aku mati.

15 Mei 2010

Mempersiapkan Anak Yang Menyejukkan Pandangan

Dr. Attabiq Luthfi, MA

Mempersiapkan Anak Yang Menyejukkan Pandangan

12/5/2010 | 29 Jumadil Awal 1431 H | Hits: 1.412
Oleh: Dr. Attabiq Luthfi, MA
Kirim Print
Anak Shalat Berjama'ah
dakwatuna.com – Dan orang-orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah untuk kami isteri-isteri dan anak keturunan kami yang menjadi penyejuk mata kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Al-Furqan: 75)
Imam Ibnu Katsir memahami qurratu a’yun dalam ayat ini sebagai anak keturunan yang taat dan patuh mengabdi kepada Allah. Ibnu Abbas menjelaskan bahwa keluarga yang dikategorikan qurratu a’yun adalah mereka yang menyenangkan pandangan mata di dunia dan di akhirat karena mereka menjalankan ketaatan kepada Allah, dan memang kata Hasan Al-Bashri tidak ada yang lebih menyejukkan mata selain dari keberadaan anak keturunan yang taat kepada Allah swt.
Secara bahasa, anak dalam bahasa Arab lebih tepat disebut dengan istilah At-Thifl Pengarang Al-Mu’jam al-Wasith mengartikan kata At-Thifl sebagai anak kecil hingga usia baligh. Kata ini dapat dipergunakan untuk menyebut hewan atau manusia yang masih kecil dan setiap bagian kecil dari suatu benda, baik itu tunggal.
Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan anak sebagai keturunan kedua. Disamping itu anak juga berarti manusia yang masih kecil. Anak juga pada hakekatnya adalah seorang yang berada pada suatu masa perkembangan tertentu dan mempunyai potensi untuk menjadi dewasa seiring dengan pertambahan usia. Dalam kontek ini, maka anak memerlukan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari orang dewasa (orang tua dan para pendidik).
Berdasarkan pembacaan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang menyebut kata Ath-Thifl yang berarti anak yang masih kecil sebelum usia baligh, maka terdapat empat ayat yang menyebut kata ini secara tekstual. Dua ayat berbicara tentang proses kejadian manusia yang berawal dari air mani, yaitu surah Al-Hajj: 5 dan surah Ghafir: 67. Sedangkan kedua ayat lainnya yang menyebut kata At-Thifl terdapat dalam surah An-Nur : 31 dan 59 yang menjelaskan tentang adab seorang anak di dalam rumah terhadap kedua orang tuanya.
Yang paling mendasar dalam pembahasan seputar anak tentu tentang kedudukan anak dalam perspektif Al-Qur’an agar dapat dijadikan acuan oleh orang tua dan para pendidik untuk menghantarkan mereka menuju kebaikan dan memelihara serta meningkatkan potensi mereka. Al-Qur’an menggariskan bahwa anak merupakan karunia sekaligus amanah Allah swt, sumber kebahagiaan keluarga dan penerus garis keturunan orang tuanya. Keberadaan anak dapat menjadi: 1) Penguat iman bagi orang tuanya [QS: 37: 102] seperti yang tergambar dalam kisah Ibrahim ketika merasa kesulitan melakukan titah Allah untuk menyembelih Ismail, justru Ismail membantu agar ayahnya mematuhi perintah Allah swt untuk menyembelihnya, 2) Anak bisa menjadi do’a untuk kedua orang tuanya. [QS: 17: 24], 3) Anak juga dapat menjadi penyejuk hati (Qurratu A’ayun), [QS: 26: 74], 4) menjadi pendorong untuk perbuatan yang baik [QS: 19: 44]. Akan tetapi, pada masa yang sama, anak juga dapat menjadi 5) fitnah, [QS: 8; 28] 6), bahkan anak dapat menjelma menjadi musuh bagi orang tuanya. [QS: 65: 14]
Maka dari itu, para ulama sepakat akan pentingnya masa kanak-kanak dalam periode kehidupan manusia. Beberapa tahun pertama pada masa kanak-kanak merupakan kesempatan yang paling tepat untuk membentuk kepribadian dan mengarahkan berbagai kecenderungan ke arah yang positif. Karena pada periode tersebut kepribadian anak mulai terbentuk dan kecenderungan-kecenderunganya semakin tampak. Menurut Syekh Fuhaim Musthafa dalam karyanya Manhaj al-Thifl al-Muslim: Dalilul Mu’allimin wal Aba’ Ilat-Tarbiyati Abna masa kanak-kanak ini juga merupakan kesempatan yang sangat tepat untuk membentuk pengendalian agama, sehingga sang anak dapat mengetahui, mana yang diharamkan oleh agama dan mana yang diperbolehkan.
Dalam hal ini, keluarga merupakan tempat pertama dan alami untuk memelihara dan menjaga hak-hak anak. Anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang secara  fisik, akal dan jiwanya, perlu mendapatkan bimbingan yang memadai. Di bawah bimbingan dan motifasi keluarga yang continue akan melahirkan anak-anak yang dikategorikan ‘qurratu a’yun’.
Untuk mewujudkan semua itu, maka sejak awal Islam telah menyoroti berbagai hal di antaranya penegasan bahwa awal pendidikan seorang anak dimulai sejak sebelum kelahirannya, yaitu sejak kedua orang tuanya memilih pasangan hidupnya. Karena pada dasarnya anak akan tumbuh dan berkembang banyak tergantung dan terwarnai oleh karakter yang dimiliki dan ditularkan oleh kedua orang tuanya. Di antara tujuan disyariatkan pernikahan adalah terselamatkannya keturunan dan terciptanya sebuah keluarga yang hidup secara harmonis yang dapat menumbuhkan nilai-nailai luhur dan bermartabat.
Dalam konteks ini, Al-Ghazali yang kemudian dikuatkan prinsip-prinsipnya oleh Ibn Qayyim al-Jauzyyah menegaskan bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangatlah penting, oleh kerena itu pelaksanaannya harus dilakukan dengan baik, dengan pembiasaan dan contoh-contoh teladan, memberikan permainan yang wajar dan mendidik, jangan sampai memberikan permainan yang mematikan hati, merusak kecerdasan, menghindarkannya dari pergaulan yang buruk. Pengaruh yang positif diharapkan akan menjadi kerangkan dasar bagi anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Membangun kerangka dasar pada anak usia dini dapat diibaratkan membangun sebuah bangunan bertingkat. Bangunan seperti itu tentu saja akan dimulai dengan membuat kerangka pondasi yang sangat kokoh yang mampu menopang bagian bangunan yang ada di atasnya. Demikian pula anak-anak yang memiliki pondasi yang kuat dan kokoh ketika usia dini maka akan menjadi dasar dan penopang bagi perkembangan anak memasuki pendidikan selanjutnya, termasuk mempersiapkan hidupnya di tengah masyarakat.
Menurut pandangan Syekh Mansur Ali Rajab dalam karyanya Ta’ammulat fi falsafah al-Akhlaq terdapat paling tidak lima aspek yang dapat diturunkan dari seseorang kepada anaknya, yaitu: 1). Jasmaniyah, seperti warna kulit, bentuk tubuh, sifat rambut dan sebagainya. 2). Intelektualnya, seperti, kecerdasan dan atau kebodohan. 3) tingkah laku, seperti tingkah laku terpuji, tercela, lemah lembuat, keras kepala, taat, durhaka. 4) alamiyah, yaitu pewarisan internal yang dibawa sejak kelahiran tanpa pengaruh dari faktor eksternal. 5) sosiologis, yaitu pewarisan yang dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Ibn Qayyim Al-Jauzyyah dalam salah satu karyanya yang monumental tentang pendidikan anak ’Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud’ menegaskan bahwa setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah, suci dan selamat dari penyimpangan dan menolak hal-hal buruk yang membahayakan dirinya. Namun lingkungan yang rusak dan pergaulan yang tidak baik akan menodai kefitrahan anak dan dapat mengakibatkan berbagai penyimpangan dan pada gilirannya akan menghambat perkembangan akal fikirannya. Sehingga tujuan akhir dari dari pendidikan anak prasekolah adalah memberikan landasan iman dan mental yang kokoh dan kuat pada anak, sehingga akan hidup bahagia bukan saja di saat ia dewasa dalam kehidupannya di dunia, tetapi juga bahagia di akherat, bahkan diharapkan dapat mengikut sertakan kebahagiaan itu untuk kedua orang tua, guru dan mereka yang mendidiknya.
Sehingga pendidikan anak usia dini pada hakekatnya juga merupakan intervensi dini dengan memberikan rangsangan edukasi sehingga dapat menumbuhkan potensi-potensi tersembunyi (hidden potency) serta mengembangkan potensi tampak (actual potency) yang terdapat pada diri anak. Upaya mengenal dan memahami barbagai ragam potensi anak usia dini merupakan persyaratan mutlak untuk dapat memberikan rangsangan edukasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan perkembangan potensi tertentu dalam diri anak. Upaya ini dapat dilalukan dengan memahami berbagai dimensi perkembangan anak seperti bahasa, intelektual, emosi, social, motorik konsep diri, minat dan bakat.
Tujuan lain dari pemberian program simulasi edukasi adalah melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak. Gangguan ini dapat muncul dari dua faktor, yakni faktor internal yang terdapat dalam diri anak dan dan faktor ekternal yang berwujud lingkungan di sekitar anak, baik yang berwujud lingkungan fisik seperti tempat tinggal, makanan dan alat-alat permainan ataupun lingkungan sosial seperti jumlah anak, peran ayah/ ibu, peran nenek/ kakek, peran pembantu, serta nilai dan norma sosial yang berlaku.
Ayat di atas yang menjadi doa sehari-hari setiap orang tua yang mendambakan hadirnya keturunan yang qurratu a’yun, hendaknya dijadikan acuan dalam pembinaan anak, sehingga tidak lengah sesaatpun dalam upaya melakukan pengawasan, pendidikan dan pembinaan anak-anak mereka. Itulah diantara ciri Ibadurrahman yang disebutkan pada ayat-ayat sebelumnya yang memilki kepedulian besar terhadap nasib anak-anak mereka di masa yang akan datang. Semoga akan senantiasa lahir dari rahim bangsa ini generasi yang qurratu a’yun, bukan hanya untuk kedua orang tuanya, tetapi juga masyarakatnya dan bangsanya. Amin.

Beri Nilai Naskah Ini:

8 Mei 2010

Bang Amir, Menelusuri Kata-Kata yang Hilang dalam Hidup

Muhammad Yusuf Efendi

Bang Amir, Menelusuri Kata-Kata yang Hilang dalam Hidup

6/5/2010 | 22 Jumadil Awal 1431 H | Hits: 587
Oleh: Muhammad Yusuf Efendi
Kirim Print
dakwatuna.com – Liqo di lereng pegunungan Fuji, sangatlah indah rasanya. Tanukiko, sebuah tempat camp yang indah dan rimbun. Udara gunung mengalir sepoi-sepoi menyemarakkan suasana pagi itu. Sangat jelas puncak pemandangan Gunung Fuji dari kejauhan yang diselimuti salju putih. Bang Amir teringat suasana liqo pagi itu, ketika membuka catatan kecil di buku hariannya. Terbayang dengan nasehat teman akan makna sebuah kata dalam suasan liqo pagi itu. Kata yang dibungkus dengan rasa cinta. Yang terkadang kata itu hilang ditelan seiring jalannya waktu dan usia.
Pernahkah kita memikirkan kata-kata yang hilang dalam hidup kita? Hilang bukan berarti kita tidak ingat terhadap kata-kata itu lagi, akan tetapi hilang karena kita sulit mengucapkan kata-kata itu kembali saat ini
Dalam kebiasaan orang Jepang, ketika orang sedang kasmaran atau baru saja menikah, maka berikut adalah daftar kata-kata yang selalu muncul, dan sering diucapkan.
- Sukidayo - aku suka kamu
- Aisiteiru - Aku cinta kamu
- Kansyasiteruyo - Terima kasih sekali
- Arigatou - Terima kasih (diucapkan dengan manja)
Kata-kata ini sungguh enak diucapkan dan didengarkan, bagi orang yang sedang kasmaran, ditelan indahnya kisah cinta. Ketika cinta menderu dalam dada, semua terasa indah. Setiap saat ingin saja hati mengucapkan kata-kata ini. Akibatnya kata-kata ini sulit dilukiskan dengan kata-kata. Bahkan seorang penulis menulis panjang dalam bukunya, hanya untuk menerjemahkan makna dari kata cinta ini. Inilah dahsyatnya rasa cinta. Rasa cinta menjadikan dua atau tiga kata berubah menjadi mempunyai makna yang indah dan luar biasa dalam hidup manusia.
Akan tetapi dengan berjalannya waktu, kata-kata ini menjadi barang yang sulit untuk diucapkan kembali. Lidah terasa kelu, kaku dan tidak mampu mengucapkan kata-kata sederhana ini. Kalau pun terucap di bibir, akhirnya hanya menjadi susunan kata-kata yang tidak bermakna, yang tidak dapat menggambarkan perasaan hati. Kumpulan kata-kata yang tidak dapat mengubah isi hati yang paling dalam. Apakah mereka berjauhan? Dan tidak saling bertemu? Bahkan terkadang sangat dekat sekali.
Dalam pepatah jawa, “Tresno jalaran soko kulino“, Cinta tumbuh karena terlalu seringnya mereka beriteraksi. Apakah begitu ? Bisa jadi pepatah jawa ini sudah dipatahkan oleh pasangan-pasangan manusia di dunia ini. Mereka bertemu setiap hari, akan tetapi lidah terasa kilu untuk mengucapkan cinta. Apakah berarti mereka sudah tidak saling mencintai? Bisa jadi mereka tetap mincintai.
Apalagi yang namanya lelaki. Menurut hasil analisa tentang lelaki di Jepang mengatakan bahwa ketika seorang lelaki mengucapkan “aku cinta kamu”, “aku suka kamu”, “terima kasih”, maka dia sedang menyatakan kekalahannya di hadapan istrinya. Takluk! Padahal kekalahan adalah hal yang paling tidak disukai oleh makhluk ini. Karena itu kata-kata melankolis adalah kata-kata yang kadang dihindarinya.
Apakah solusinya? Rasulullah bersabda, “Tahaddu tahabbu“. Saling memberi hadiahlah niscaya kalian saling mencinta. Dan hal ini ternyata ada juga dalam kebiasaan masyarakat Jepang. Ketika lidah terasa kelu mengucapkan cinta, salah satu cara solusinya adalah dengan memberikan hadiah kepada pasangannya. Mereka sibuk mencari hadiah apa yang paling cocok untuk mengganti kata-kata yang hilang dalam hidupnya.
Wahai saudaraku, telusurilah kata-kata dalam hidupmu, bisa jadi ada kata-kata indah yang dulu sering anda ucapkan, akan tetapi sekarang sulit anda ungkapkan. Cobalah dengan memberikan hadiah seperti contoh Rasulmu. Siapa tahu hal itu bisa menjadi pengganti kata-kata indah yang hilang dahulu.
Bagi anda yang sekarang berada dalam perjalanan, ingatlah istri anda di rumah. Mampir ke toko kecil di airport atau terminal, pilihlah hadiah yang cocok untuk istri tercinta anda, siapa tahu suatu saat kelak, anda dapat mengucapkan kata-kata indah itu kembali.
Martinez, 16 Jumadil Awal 1431 H

RI Tuan Rumah Konferensi Penghafal Al-Qur’an Asia

RI Tuan Rumah Konferensi Penghafal Al-Qur’an Asia

6/5/2010 | 23 Jumadil Awal 1431 H | Hits: 339
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
dakwatuna.com – Jakarta. Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Penghafal Al Quran se-Asia Pasifik di Masjid Istiqlal Jakarta, 7-10 Mei 2010. Ketua Panitia Pengarah Konferensi, KH Abdul Hasib, di Jakarta, Kamis (6/5) mengatakan, Konferensi itu akan diikuti oleh 9 negara di kawasan Asia Pasifik yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Australia, China dan tuan rumah Indonesia.
Sedangkan dua negara lainya di luar kawasan yang akan berpartisipasi dalam Konferensi itu adalah Maroko dan Arab Saudi. Selain itu, Konferensi yang mengambil tema “Peran Huffaz Al Quran di Masyarakat” akan dibuka oleh Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menkominfo Tifatul Sembiring tersebut juga akan diikuti oleh sekitar 100 pendiri dan pengelola lembaga tahfiz Al Quran se-Indonesia.
Menurut tema besar peran huffaz Al Quran di masyarakat itu, sengaja diangkat untuk memetakan sekaligus mempertegas posisi para ulama penghafal Al Quran ditengah-tengah masyarakat muslim. “Mereka para penghafal Al Quran yang umumnya adalah para ulama, kiai dan ustadz itu memiliki peran dan kontribusi yang signifikan bagi umat Islam di negara ini,” ujar KH Abdul Hasib, yang juga Ketua Rabithah Ma`ahid Al Quran Indonesia itu.
Dikemukakannya, bahwa peran para huffaz itu adalah berkontribusi membangun masyarakat yang penuh dengan kedamaian dan perilaku terpuji (akhlakul karimah) dengan memaknai dan mengamalkan nilai-nilai Al Quran di masyarakat. Pada bagian lain, ia menjelaskan bahwa secara spesifik konferensi itu memiliki 5 tujuan, yakni menjalankan peran huffaz Al Quran dalam pengembangan masyarakat pada aspek ilmu dan dakwah, peningkatan amal Qurani dengan cara mengatur, merencanakan, meningkatkan dan mengevaluasi lembaga-lembaga Al Quran.
Tujuan lainnya adalah memberikan referensi ilmiah seluruh organisasi dalam pengembangan Al Quran, membekali lembaga-lembaga AL Quran dengan hasil penelitian ilmiah guna meningkatkan kemampuan dalam pengamalan Al Quran serta membentuk jaringan pakar dan pencinta Al Quran dan menjadikan sarana pertukaran pengalaman di antara peserta konferensi.
Konferensi itu akan dilaksanakan dalam berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, workshop, hingga kunjungan ke sejumlah lembaga tahfizhul Quran di Indonesia. (Ant/tvone)

MUI Menyelenggarakan Kongres Umat Islam Indonesia ke-5

MUI Menyelenggarakan Kongres Umat Islam Indonesia ke-5

7/5/2010 | 24 Jumadil Awal 1431 H
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
Kongres Umat Islam Indonesia ke-5 (KUII V)
Kongres Umat Islam Indonesia ke-5 (KUII V)
dakwatuna.com – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat pagi, membuka Kongres Umat Islam kelima di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.
Presiden hadir didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri kabinet seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Agama Suryadharma Alie, dan Seskab Dipo Alam.
Ketua Umum MUI MA Sahal Mahfudh dalam sambutannya menyampaikan, Kongres Umat Islam itu diharapkan dapat mencari solusi permasalahan kemajemukan yang  tinggi di umat Islam Indonesia.
Menurut dia, umat Islam memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk berperan lebih besar dalam menentukan gerak pembangunan bangsa.
“Untuk itu diperlukan adanya sinergi antarkomponen umat Islam di Indonesia yang memiliki kemajemukan yang sangat tinggi dari aspek suku, bahasa, afiliasi politik, paham keagamaan dan pilihan strategi perkhidmatan dan amal usaha,” katanya.
Sebagai jalan ke luar, kata dia, diperlukan adanya kepemimpinan yang kuat dan saling bersahabat di kalangan umat, sehingga kemajemukan yang ada dapat diramu menjadi daya dorong untuk menciptakan upaya pemberdayaan umat dan bangsa baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kehidupan beragama.
Kongres yang merupakan forum antarormas dan kelembagaan Islam di Indonesia itu, kata dia, juga diharapkan dapat merumuskan pokok-pokok pikiran sebagai titik tolak melakukan pemberdayaan pada umat dan bangsa. (D012/A024/ant)

Evaluasi Menyeluruh Terhadap Kualitas Pendidikan

Evaluasi Menyeluruh Terhadap Kualitas Pendidikan

7/5/2010 | 24 Jumadil Awal 1431 H
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
dakwatuna.com – Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) SMP yang jatuh pada hari ini ternyata jauh dari yang diharapkan. Pada tahun ini tingkat kelulusan di DKI Jakarta menurun drastis hingga mencapai 28 persen, yakni diperkirakan sebanyak 39.179 tidak lulus UN. Padahal tahun 2009 angka kelulusan mencapai  99,805 persen dan hanya 0,195 persen atau sekitar  259 siswa yang tidak lulus.
Wakil ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana meminta pemprov untuk segera mengevaluasi kualitas pendidikan di Jakarta. Pasalnya dalam APBD telah dianggarkan 22 persen untuk pendidikan dan pemberian Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) kepada para guru. “Dalam evaluasi tersebut, diharapkan dapat menentukan langkah yang tepat untuk mengatasi rendahnya kualitas pendidikan di DKI Jakarta, sehingga pada tahun-tahun mendatang tidak ada lagi kabar bahwa ribuan siswa tidak lulus UN” ujarnya.
Triwisaksana pun mengungkapkan keprihatinannya terhadap hasil UN baik tingkat SMA maupun SMP di Jakarta dan menghimbau kepada seluruh pihak yang terkait, baik dari Pemprov, Dinas Pendidikan maupun orang tua siswa, untuk tetap memperhatikan kondisi psikologis para siswa untuk tetap bersemangat dalam mengikuti ujian susulan mendatang. “Perlu adanya upaya persuasive dan pendekatan emosional kepada anak-anak kita, hal ini untuk membangun kembali motivasi mereka, baru setelah itu mereka (siswa- red) dapat melakukan bimbingan belajar sebelum menghadapi ujian susulan”, imbuh Triwisaksana yang juga ketua Badan Legislasi Daerah ini.
Seperti yang diberitakan di media massa, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan akan melakukan analisis terkait komponen-komponen apa saja yang menjadi penentu dari hasil proses belajar yang diaktualisasikan dalam UN. “Analisis harus tajam dan harus selesai sebelum UN ulangan. Masih ada 10 hari lagi untuk mempersiapkan siswa yang belum lulus,” pungkasnya. (rilis)

Kebenaran dibalik Konspirasi Kesehatan Internasional

Ahmad Wali Radhi

Kebenaran dibalik Konspirasi Kesehatan Internasional

7/5/2010 | 24 Jumadil Awal 1431 H
Oleh: Ahmad Wali Radhi
Kirim Print
Konspirasi Internasional
dakwatuna.com – Konspirasi merupakan sebuah gerakan terselubung yang dikendalikan oleh segelintir orang yang berada di tingkat elit dalam kekuasaan dunia. Konspirasi ini digerakkan oleh tangan-tangan terselubung dalam perkumpulan rahasia yang tersusun rapi. Bahkan mereka yang berada dalam perkumpulan tersebut yang sudah lama terjun dalam organisasi tidak sama sekali mengetahui ada bahaya yang selalu mengintai mereka yang keberadaannya dapat dirasakan tapi tidak bisa dibuktikan dengan kebenaran yang nyata. Benar apa adanya, dunia ini sekarang dikendalikan oleh kekuatan yang tidak dapat dibayangkan . Kekuatan itu dikuasai oleh tangan-tangan tersembunyi.
Pejuang nasionalis Italia, Giuseppe Mazzini (1800-1872) berkata, “Kami ingin bisa menghadapi setiap bahaya, tapi di sana terdapat bahaya terselubung yang mengintai kita. Dari mana bahaya itu datang dan dimana mereka bersembunyi tidak seorang pun tahu, sebab bahaya itu adalah perkumpulan rahasia yang tersusun rapi. Bahkan orang yang telah lama berada terjun di dalam organisasi itu juga tidak mengetahui ada kekuatan gaib di sekitar mereka.”
Cikal bakal munculnya konspirasi sudah sejak lama lahir pada zaman Nabi Musa dan bertahan lama lebih dari 3000 tahun lamanya. Konspirasi bergerak dalam berbagai aspek kehidupan manusia di bidang politik, budaya, ekonomi, sosial dan tentu saja kesehatan global untuk mencapai tujuan mereka dalam menguasai dan memimpin dunia.
Resesi global yang sekarang sedang terjadi bukanlah seperti yang saat ini dipersepsikan, tapi ada semacam permainan konspirasi untuk memulai peperangan dalam mengacaukan dunia. Depopulasi umat manusia sangatlah perlu diberlakukan untuk keseimbangan kuantitas penduduk bumi agar dapat dikendalikan oleh kelompok konspirasi. Faktanya pertumbuhan populasi umat Muslim yang mencengangkan tidak dapat dibendung dengan semestinya. Inilah yang membuat konspirasi bekerja keras meningkatkan kemajuan populasi mereka dan melakukan berbagai cara untuk mensukseskan depopulasi umat manusia.
Konspirasi Kesehatan Global
Sektor kesehatan merupakan faktor penting dalam mewujudkan depopulasi umat manusia. Sektor kesehatan ini dapat melapangkan depopulasi umat manusia karena melibatkan berbagai program yang sudah lama telah digulirkan yaitu; pandemi virus mematikan, Codex Alimentarius, penyebaran fluoride dan aspartame serta kontrol makanan dalam bisnis distribusi dan peternakan. Program ini dilakukan untuk mencapai depopulasi umat manusia dalam melenyapkan sepertiga hingga 90% populasi umat manusia.
Pandemi virus merupakan hal yang lumrah sudah diketahui pada dunia sekarang ini. Salah satunya ialah virus HIV yang menyebabkan AIDS, virus H5N1 yang menyebabkan flu burung, virus H1N1 yang menyebabkan flu babi yang telah menjadi pandemi di hampir seluruh masyarakat dunia luas, terutama negara-negara berkembang dan negara dunia ketiga seperti negara kita, Indonesia.
Dalam jurnal kesehatan Phoenix 65, seorang peneliti virus bernama Hatonn menulis bahwa AIDS sebenarnya bukan berasal dari kera Afrika yang selama ini diduga kuat telah mengalami mutasi. AIDS adalah plague yang dibentuk di laboratorium virus dengan mencampur genom sapi ternak dengan virus domba. Jelas virus ini diproduksi dan dikembangkan untuk disebarkan ke masyarakat luas untuk menimbulkan pandemi virus. Dalam sebuah studi kasus di New York terlihat bahwa pola pengidap AIDS ternyata sama dengan mereka yang terjangkit hepatitis B. Pada sekitar pertengahan tahun 1995, ditemukan penyebaran vaksin hepatitis di Amerika yang terkontaminasi virus AIDS dan ini melibatkan perusahaan besar Baygon.
Kasus konspirasi kesehatan yang paling menghebohkan adalah ketika perusahaan besar Baxter Internasional terlibat dalam kasus penyebaran vaksin yang tercampur virus flu burung di 18 negara di Eropa, Indonesia dan Vietnam. Serta kasus perusahaan Bayer yang menginfeksi virus HIV dalam kontainer vaksin hemofilia dan hepatitis B di Amerika yang menunjukkan bahwa kedua perusahaan besar ini terlibat dalam konspirasi kesehatan untuk menyebarkan pandemi virus di masyarakat luas.
Institusi besar di bawah PBB yang selama ini dipercaya dalam menangani kesehatan global yaitu WHO, ternyata juga melakukan konspirasi kesehatan untuk melapangkan depopulasi umat manusia. Program yang mereka lakukan adalah menyebarkan berbagai macam penyakit dan zat kimia berbahaya melalui makanan dan produk konsumsi yang diatur oleh Codex Alimentarius.
Pada tahun 2009 lalu, WHO dan FAO menyusun kembali standar kualitas makanan dan minuman di bawah kendali Codex Alimentarius yang menyatakan bahwa setiap kegiatan produksi makanan dan minuman harus diatur ketat dan terstruktur oleh komisi Codex Alimentarius. Tujuan utama mereka adalah menyebarkan penyakit dan pembunuhan besar-besaran umat manusia menggunakan material zat kimia sederhana yang dikonsumsi manusia secara berkesinambungan setiap harinya. Dua dari beberapa material yang paling penting dan paling banyak digunakan adalah fluoride dan aspartame. Dua bahan kimia yang sering ditemukan dalam barang-barang konsumsi manusia dalam kebutuhan hariannya.
Inilah bukti konspirasi kesehatan yang selama ini tersembunyi. Konspirasi untuk mensukseskan program depopulasi umat manusia. Lalu siapakah pelaku dibalik konspirasi kesehatan yang telah terjadi??? Merekalah para zionis Yahudi yang telah lama merencanakan segalanya dengan teratur dan rapi sejak ribuan tahun lalu. Untuk mewujudkan tatanan dunia baru  di masa depan dimana dunia hanya dikuasai oleh pemerintahan tunggal, yaitu umat Yahudi.
Umat Yahudi saat ini berada di puncak tertinggi kekuasaan dunia. Entah itu di Amerika maupun Eropa hingga Asia. Mereka telah menguasai segala aspek kehidupan manusia di Bumi ini. Pada akhirnya akan tersisa dua kekuatan besar, zionis Yahudi dan Kekhalifahan Islam. Mereka para Yahudi sedang berusaha keras untuk menurunkan populasi umat Islam di Bumi. Tapi nyatanya pertumbuhan populasi umat Islam jelas terlihat lebih pesat. Ini terlihat pada pertumbuhan populasi mereka di Amerika dan Eropa yang membentuk Kekhalifahan Islam. Jika depopulasi umat manusia ini ditujukan kepada umat Islam, maka kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki kuantitas umat Islam terbesar di dunia akan terus menjadi incaran. Bukalah pikiran seluas mungkin. Apa yang terjadi pada dunia saat ini???