memujiMu
merayuMu.
Allah
suci
agung.
Allah
mendambaMu
cengkram jiwaku
tentram
damai.
Allah
Pengasih
Penyayang
dayaku
kehendakMu
jiwaku
karuniaMu
dalam kelemahan ini
tuntun aku
dalam fakir ini
ampuni aku
amin
Allah
suci
agung.
Allah
mendambaMu
cengkram jiwaku
tentram
damai.
Allah
Pengasih
Penyayang
dayaku
kehendakMu
jiwaku
karuniaMu
dalam kelemahan ini
tuntun aku
dalam fakir ini
ampuni aku
amin
Kerinduan
bilakah hamba hadir disana
membasuh alpa dan kegersangan
ini jiwa lelah merana
bilakah merebahkan jazad rapuh di hadapanNya.
Di lantaimu
hamba-hamba sujud bertafakur
meratapi dosa
memohon ampunan
di lantaimu
keberkahan memancar
menyentuh jiwa
dalam oase iman.
Waktu begitu cepat berlalu
detik demi detik telah dilewati
akankah waktu itu kembali lagi ?
suka, duka, tawa & canda kita lalui bersama
Kala kau jauh
satu pesanku: "JANGAN LUPAKAN AKU"
(Ditulis oleh Mbak Yanti dan Mas Bejo, di Puncak Tebing
Tak perlu saya sebutkan kejadian-kejadian macam apa yang terjadi di
Negeri ini yang memicu kontroversi di tengah masyarakat.
Bencana demi bencana juga membuat mata dan telinga kita "mungkin" agak
kebal dan bebal dari rasa turut berduka cita atau sekedar berempati
kepada mereka yang mengalami musibah, karena kita sendiri juga
Sebenarnya mengalami musibah yang terkadang lebih dahsyat dan
mengerikan. Musibah dan bencana itu menjerat dan membelenggu kehidupan
kita seperti merajalelanya sex bebas di kalangan remaja, perjudian,
pungutan-pungutan liar termasuk pengamen yang memaksa dalam bis kota,
pilkada yang rusuh dimana-mana, pilkada yang membentuk karakter
sebagaian masyarakat hanya mau memilih pada calon yang berani membayar
mahal pada calon pemilihnya, dan lain sebagainya.
Lihatlah dan Perhatikanlah, bukankah merajalelanya kemaksiatan itu
adalah musibah dan bencana bagi kita, dimana kita hanya pasrah menjadi
saksi karena kejadian seperti itu hampir melembaga?
Oh, sebagian besar dari kita memang tak berdaya mencampakkan
kemaksiatan itu ke keranjang sampah, kita hanya berharap tangan-tangan
penguasalah yang mampu menegakkan keadilan dan kebenaran, membimbing
rakyat ke jalan kebenaran, tidak menutupi kemungkaran dengan
kemungkaran lainnya, tidak menipu daya orang lemah lagi bodoh, tidak
memberantas Kemiskinan melainkan mengentaskan dan memuliakan mereka.
Sebenarnya, di hampir semua manusia dewasa yang normal,telah dapat
membedakan perkara yang baik dan buruk, namun karena pengaruh
lingkungan keluarga yang kurang harmonis, lingkungan pergaulan yang
buruk, akan dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang terjebak dan
terjerumus pada pilihan-pilihan kehidupan yang buruk seperti
mengkonsumsi narkoba untuk menghilangkan stress, zina dan pelacuran
untuk menghindari pernikahan halal yang dianggap mahal biayanya, atau
kabur dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat yang baka dengan
cara terjun bebas dari lantai 33 gedung bertingkat karena stress
memikirkan permasalahan hidup dan penyakit yang tak kunjung usai.
Kiranya, kepada Allahlah kita selalu berdoa, memohon untuk diberi jalan
kebenaran dan diberi kekuatan untuk melaksanakan kebaikan-kebaikan.
Itulah kehidupan wanita-wanita sahabatku yang telah lama aku kenal,
seperti kehidupan orang-orang pada umumnya, mendambakan kebahagiaan dan
kedamaian dari orang-orang yang dicintainya. Tapi ketika dua hati lain
jenis bertemu dalam jalinan cinta asmara tak selamanya membawa
kebahagiaan, karena dua sifat manusia yang berbeda latar belakang.
Ya aku turut berduka atas apa yg dialami sahabatku yang sedang putus
cinta semoga tabah dan sabar.sebab kadang peristiwa sedih itu bagian
dari penghapusan dosa dan keterkabulan doa kita karena mengharapkan
jalan yg benar, semoga yang putus cinta mengerti hikmahnya,
ingat..sekecil2nya cinta kita,minimal jangan menyakiti orng yg kita
cintai, dan cinta yg sejati itu yg mengajak pada keridloan ALLAH. Sabar
ya? Dan jangan patah hati.
"Bahkan telah nyata bagi mereka yang dahulunya tersembunyi (ghaib) bagi
mereka. Sungguhpun begitu, sekiranya mereka dikembalikan dapat hidup
sekali lagi di dunia, mereka pasti kembali kafir, kembali melakukan apa
yang pernah mereka lakukan. Sesungguhnya mereka itu adalah pembohong"
"Mereka berkata: Tidak ada kehidupan selain kehidupan di dunia ini, dan
tidaklah kita akan dihidupkan kembali" (QS Al-an'am 27-29)
Memang begitulah perangai orang-orang kafir, tidak meyakini adanya
kehidupan akhirat, dan mereka hanya mementingkan kehidupan di dunia
semata tanpa memperdulikan adanya dosa dan siksa yang kelak akan mereka
terima.
Kadang kita ikhlas berniat menolong orang lain
tapi dianggap sedang mencari muka.