27 Apr 2009

HIDUP

Hidup ini berjalan seperti air yang mengalir dari telaga
perjalanannya membawa kita ke tempat yang jauh
pada sebuah bibir samudra
di sana kita bertemu dengan lautan yang maha luas.


Kehidupan itu menapaki kerikil bebatuan
menelusuri belantara yang gelap
menerjang badai dan gelombang
merambah padang ilalang yang gersang
dan kita bersatu dalam suka dukanya
antara menerima anugrah dan menikmati musibah.


Nyawa ini mengirup segar udaranya
kemudian lisan mengucap syukur Alhamdulillah
betapa nikmat hidup diciptakan
betapa sayang hidup dibuang-buang.


Dalam sujud menghitung karuniaNYA
dalam dzikir menghikmati keagunganNYA
dalam keluh mengharap ampunanNYA .


Pemalang
27 April 2009

--
MUHAMMAD FIRDAUS SYARIFUDDIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar