11 Des 2009

Cinta, Antara Perjuangan dan Pengorbanan

Tuhan,
di Jakarta ini
masihkah ada nafas cinta seharum bunga.
Ketika kaki melangkah menuju masjidMu
membasuh muka pucat berdebu
dalam sujudku hamba mengadu
meratap mohon ampun.

Tuhan,
di Jakarta ini
pada saat purnama tak menampakkan sinarnya,
di saat dingin angin malam menusuk mencekam
disana
di kampung halaman
bundaku meratap memohon belas kasihan
bukan kasih hamba yang lemah tiada daya
tapi kasih sayangMu yang melebihi hangatnya sinar surya
di sana bundaku meratap memohon ampun
bukan ampunan hamba karena hamba juga samudra kilaf
tapi ampunanMu yang melebihi kekuasaan raja di raja.

Tuhan,
di Jakarta ini
di saat aku mengeja kembali guratan nasib hamba
toh hamba hanya bisa merenungi
tanpa berteriak tanpa bersuara
karena air mata ini jelas
sejelas mata memandang ibunda
bergelimang dalam kepayahan
kefakiran dan ketidakberdayaan
karena ibunda dalam genggamanMu
dalam kasihMu...
[category oase iman]
[tags Jakarta, purnama, ibunda, doa, harapan]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar