22 Mar 2015

Kebahagiaan Hidup Diawali Dari Rumah

Hidup bahagia tentu dambaan setiap manusia. Namun ternyata tidak semua

manusia dapat merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.





Kehidupan rumah tangga yang harmonis dalam suasana yang religi tentu

akan menjadi lingkungan yang sehat bagi tumbuh berkembangnya pribadi

anak-anak, mereka mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup

dari kedua orang tuanya, mendapatkan pendidikan akhlak yang baik

dengan mencontoh perilaku kedua orang tuanya.





Komunikasi yang harmonis di antara suami dan istri, antara anak dan

kedua orang tuanya juga turut memberikan rasa kedamaian bagi seluruh

anggota keluarga.





Maka bandingkanlah dengan keadaan seseorang yang berasal dari

kehidupan keluarga yang berantakan, yang terpisah dari kasih sayang

kedua orang tuanya karena perceraian, atau karena seringnya terjadi

pertengkaran di antara mereka, akan sangat mengganggu perkembangan

jiwa sang anak, anak cenderung diliputi kekecewaan dan kesedihan,

mudah mengeluh dan berputus asa, bahkan kelak berakibat liar dan

beringas bila bergaul dengan lingkungan yang keras.





Memang kebahagiaan terletak di dalam hati, dan apapun kondisi di luar

kita asalkan kita mampu mengendalikan perasaan yang ada di dalam hati

tentu kita dapat menciptakan kebahagiaan paling tidak bagi diri

sendiri, namun kadang ini menjadi kebahagiaan yang semu karena

lingkungan keluarga dan pergaulan yang tidak harmonis memaksa kita

untuk bertindak secara terpaksa mencari jalan bagi kebahagiaan diri

sendiri.





Tentu kita sebagai orang yang beriman selalu berdoa dan berusaha agar

kita dikaruniai keluarga yang sakinah, penuh mawaddah dan rohmah,

tempat bernaung yang indah dan nyaman bagi anak-anak, tempat bercanda

ria mencurahkan kasih sayang, dan itulah kebahagiaan hidup berumah

tangga yang dapat kita rasakan sebagai nikmat Allah yang sangat

berharga.





Bukankah Negara yang tentram adalah negara yang disusun dari

pribadi-pribadi sholeh dan sholehah yang tumbuh dan berkembang dari

dalam keluarga yang bahagia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar