29 Mar 2015

Sebait Alpa

Aku

secarik kertas

rindu dendam

menoreh warna

menyibak cakrawala

melukis cinta

dalam bait alpa.





Betapa kejamnya hati manusia

jiwa ini menjadi saksinya

haruskah hati lemah jadi korban

di antara semua orang yang mengaku pahlawan?





Aku

hanyalah sebait alpa

yang bernyanyi tentang kematian

kematian pangkat

kematian derajat

kematian harta

kematian air mata……

Mencampak kematian hakiki

kematian nurani…..





Betapa berdayanya manusia ini

namun sombong di antara sesama

tapi betapa lemahnya manusia ini

selalu dilanda resah dan gelisah.





Duhai jiwaku yang bergelora

duhai amarahku yang membabi buta

duhai kecewaku yang berkepanjangan,

inilah nurani

kalau hendak engkau terjemahkan..!!





Aku

selalu kecewa dan menyesali diri

lukisan cinta hanya nyata di hamparan kertas

torehan warnanya hanya tipu daya belaka

kesetiaan hanyalah sebait alpa…





Pemalang 29 Juli 2000



--





© Copyright - All Rights Reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar