5 Nov 2015

Beberapa Fakta Tentang Negara Suriah dan Presiden Bashar Al Assaad

Aktualinfo.com - Perang di Negara Suriah telah berlangsung hampir 5
tahun, namun peperangan yang telah membunuh ribuan orang dan memporak
porandakan negara tersebut belum menunjukkan tanda-tanda akan
berakhir. Berikut fakta-fakta mencengangkan yang harus kita ketahui
sebagaimana yang telah ditulis oleh Habib Ahmed Zain Oul Mottaqin,

1. Pemerintah Suriah tidak pernah membantai Sunni. Hasil pemilu
presiden Suriah yang diawasi lembaga-lembaga independen Juni 2014
kemarin, Assad terpilih kembali dengan perolehan 88.7% suara rakyat.
Sedangkan kaum Sunni itu mayoritas (74 % ) di Suriah. Itu artinya
mayoritas mutlak rakyat Suriah yang Sunni dan apapun latarnya masih
mencintai Assad. Itu yang selalu ditutupi media-media Takfiri. Jika
Assad adalah pembantai Sunni, mungkinkah mayoritas rakyatnya yang
Sunni tersebut memilih dia?


2. Satu lagi propaganda murahan yang menyebut Rezim Suriah adalah
Rezim Syi'ah. Faktanya, Mayoritas kabinet pemerintahan di Suriah diisi
oleh orang-orang Sunni. Jabatan-jabatan penting seperti Wakil
Presiden, Wakil Presiden 1, Perdana Menteri, Deputi Perdana Menteri,
Menteri Luar Negeri, Menteri Informasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri
Pendidikan dll diisi oleh orang-orang Sunni. Grand Mufti resmi Suriah
Syaikh Ahmad Badruddin Hassun pun seorang ulama besar Sunni. Bahkan
istri Bashar yaitu Asma al Assad adalah seorang muslimah Sunni dari
Homs. Ini semua adalah fakta-fakta yang selalu ditutup-tutupi oleh
media-media Takfiri tanah air.


3. Dan lagi fakta yang selalu ditutupi mereka, para pemberontak di
Suriah mayoritas bukanlah rakyat Suriah, tapi para militan takfiri
asing yang datang dari 83 negara (termasuk Indonesia), korban cuci
otak sektarian yang rame-rame menginvasi Suriah dengan kedok "jihad".
Bahkan situs SOHR (Syrian Observatory for Human Rights) yang
berafiliasi dengan oposisi pun mengakui bahwa lebih dari 70% militan
yang memberontak di Suriah adalah orang-orang asing/impor (bukan
rakyat Suriah).


4. Fitnah-fitnah Assad membantai Sunni baru ditebar 4 tahun terakhir,
tepatnya sejak invasi para Takfiri asing ke Suriah. Faktanya, sebelum
itu tidak pernah terdengar isu-isu tersebut. Bashar al Assad sudah
berkuasa sejak tahun 2000 dan sampai hari ini sunni masih mayoritas di
Suriah (74% ). Kalau benar Assad membantai/menggenosida kaum Sunni,
seharusnya sudah habis semua Sunni di Suriah, wong dia sudah berkuasa
selama 15 tahun. Kenyataannya sampai hari ini Sunni masih mayoritas di
Suriah. Masih percaya dengan isu murahan tersebut?


5. Pada 2009, Qatar mengajukan proposal agar Assad melegalkan jalur
pipa gas alamnya melintasi Suriah dan Turki untuk menuju Eropa. Bashar
al Assad menolak proposal ini dan pada 2011 ia justru menjalin
kerjasama dengan Iraq dan Iran untuk membangun jalur pipa ke Timur.
Qatar, Saudi dan Turki adalah pihak yang paling sakit hati dan
dirugikan oleh keputusan ini. Khayalan mereka untuk mendapat pemasukan
Milyaran dollar dari ekspor Migas buyar seketika. Apa kalian terkejut
jika hari ini Saudi, Qatar dan Turki menjadi negara-negara yang paling
getol mensponsori dan mempersenjatai para teroris yang hendak
menggulingkan Assad?
Kenapa USA dan NATO sangat berambisi menggulingkan Assad? Karena
mereka dan ketiga negara tersebut adalah sekutu dan mitra bisnis
utama. Keputusan Assad akan menguatkan posisi Iran secara ekonomi
maupun politis dalam pasar tambang Migas di Timur Tengah dan
mengecilkan pengaruh USA dan sekutunya. Apa USA rela? Mimpi!!


6. Sejak perang Arab-Israel pada 1948 hingga perang edisi ketiga pada
1967, Suriah tidak pernah absen dalam mengirim pasukan militernya
melawan Zionis. Suriah bersama Mesir, Iraq dan Jordan saat itu (1967)
mengirim 547.000 pasukan melawan Zionis di Sinai dan Golan. Bahkan
ketika negara-negara Arab tersebut sudah berdamai dengan Israel,
Suriah adalah satu-satunya Rezim Arab yang hingga hari ini tidak
bersedia menandatangani perjanjian damai dengan Israel. Hingga perang
Suriah dan Israel terus berlanjut pada Yom Kippur 1973 atas pendudukan
Israel di Golan. Hingga hari ini PBB harus menurunkan pasukan
perdamaiannya di Golan dan menetapkan sebagian wilayah tersebut
sebagai zona netral.


7. Suriah hingga hari ini adalah penampung terbesar pengungsi
Palestina di Timur Tengah. Jutaan pengungsi Palestina telah diterima
dengan tangan terbuka oleh Pemerintah Suriah sejak 1948 di kamp-kamp
pengungsi Yarmouk, Neirab, Handarat, Aleppo dll. Mereka diberi
fasilitas Sekolah, Rumah Sakit dll layaknya warga sendiri. Bahkan
Assad pun dijuluki sebagai Bapak Pengungsi Palestina. Mereka beranak
pinak di Suriah hingga hari ini. Dan tidak mengejutkan jika para
pejuang Palestina dari PFLP-GC di Yarmouk (cabang PFLP yang bermarkas
di Gaza) dan Brigade al Quds (sayap militer Jihad Islam Palestina di
Gaza) sejak awal konflik mengabdi pada Suriah dan bergabung dengan
Tentara Arab Suriah melawan para teroris. (forummuslim.net)

sumber gambar : commons.wikimedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar