10 Nov 2015

Perjuangan Kemerdekaan Palestina Yang Terabaikan

Mengapa Rezim-rezim Arab yang kaya minyak seperti Saudi, Qatar dan
Turki tidak pernah mengirimkan senjata bagi para pejuang Palestina?
Tapi sebaliknya mereka begitu jor-joran menghabiskan Milyaran dollar
untuk mempersenjatai para teroris "mujahidin" binaan mereka di Suriah?
Jawabannya simpel! Karena mengirimkan senjata kepada para pejuang
Palestina tidak ada untungnya bagi kantong-kantong mereka.
Palestina berjuang demi kemerdekaannya sendiri melawan penindasan
Zionis. Demi nasionalisme, demi tanah air mereka. Jika Palestina
merdeka, apa untungnya bagi Saudi, Qatar dan Turki? Tak ada!


Sebaliknya, mempersenjatai para teroris yang mengacau di Suriah sangat
menguntungkan dari segi ekonomi maupun politik. Jika Assad rubuh,
jalur ekspor minyak mereka ke Eropa, ke barat dan timur akan mereka
kuasai. Itu artinya apa? Duit akan mengalir tiap detik walau mereka
cuma tidur dan ongkang-ongkang kaki.


Suriah adalah potensi SDA yang terlalu mahal untuk tidak direbut.
Posisi geografisnya terlalu strategis untuk dibiarkan dikuasai Rezim
yang kurang bisa diajak kompromi soal tambang emas hitam.


Bagaimana cara menggulingkan Rezim yang "tak bersahabat di kantong" ini?
Mengingat mayoritas rakyat Suriah masih sangat mencintai pemimpinnya,
maka satu-satunya jalan adalah impor militan asing untuk menutupi
kekurangan SDM pemberontak.
Lalu siapa yang bisa dimanfaatkan untuk ini?
Siapa lagi kalau bukan kaum sumbu pendek. Mereka punya otot, punya
militansi dan semangat jihad luar biasa, namun sayangnya mereka kurang
punya otak atau lebih tepatnya kurang memfungsikan karunia akalnya
(dan memang harus begitu).


Lalu apa yang bisa menggerakkan potensi kekuatan ini untuk pergi ke
Suriah menggulingkan Rezim tak bersahabat tersebut? Hanya satu, kaum
sumbu pendek ini sangat mudah terbakar dengan isu-isu SARA. Jiwa
ashobiyyah (cinta kelompok) mereka sangat kuat, dan Saudi dkk sangat
mengetahui potensi besar ini. Apalagi ditambah Assad yang punya sekutu
dekat bernama Iran, maka ditebarkanlah isu-isu SARA soal Sunni vs
Syi'ah, Assad pembantai Sunni, Sunni memberontak melawan rezim Fir'aun
Syi'ah bla.. bla.. segala cara dihalalkan, bahkan sampai membuat
lelucon Assad mengaku Tuhan dll walau harus menggunakan foto-foto dan
video-video Hoax bin rekayasa sekalipun. Dan siapa lagi yang bisa
termakan dengan propaganda-propaganda murahan seperti ini selain para
sumbu pendek?


Industri Takfirisme memang sangat potensial. Dengan potensi kebodohan
yang begitu besar ini, maka sangat mudah untuk memobilisasi
orang-orang ini untuk mengacau di Suriah dengan kedok "jihad".


Dalam 4,5 tahun terakhir puluhan ribu " jihadis" dari seluruh dunia
(kabar terakhir sudah lebih dari 126 negara) ramai-ramai ber"jihad" ke
Suriah, hal yang tidak pernah terjadi untuk Palestina sekalipun, walau
sudah hampir 70 tahun dizalimi Zionis.


Suriah yang sebelumnya merupakan penampung terbesar pengungsi
Palestina, kini berubah jadi penghasil pengungsi terbesar. Kehadiran
puluhan ribu militan impor bersenjata itu telah memaksa jutaan warga
Suriah asli mengungsi dari negerinya sendiri dalam kurun 4 tahun
terakhir, hal yang tidak pernah terjadi sejak Assad berkuasa 15 tahun
lalu.


Kini Suriah dipenuhi kelompok-kelompok teroris asing bernama ISIS,
Jabhat Nushrah, FSA, Ahrarus Syam, Jayshul Islam, Jayshul Fath dengan
komandannya masing-masing (dan sponsor masing-masing).
Kelompok-kelompok asing yang terdengar sangat asing di telinga-telinga
rakyat Suriah.
Tamu-tamu asing tak diundang di Bumi Syam yang penduduknya sejak
ribuan tahun menghargai kemajemukan.


Kita jadi teringat dengan perkataan pemimpin Hizbullah Sayyid Hasan
Nasrullah. Jika investasi Milyaran dollar yang dikeluarkan rezim-rezim
petro dollar itu digunakan untuk mempersenjatai pejuang Palestina
untuk melawan Zionis, pasti Israel sudah musnah. Tapi sayangnya mereka
lebih memilih untuk menghabiskan milyaran US dollar untuk
mempersenjatai para teroris binaan mereka yang membunuhi sesama muslim
dengan kedok Khilafah.


Andai puluhan ribu "jihadis" itu diarahkan untuk berjihad ke Palestina
untuk melawan Israel (bukan Suriah), pasti Israel sudah hancur. Andai
bom-bom bunuh diri yang mereka gunakan untuk mengebom masjid-masjid
beserta para jemaah yang sedang sholat itu mereka gunakan untuk
mengebom markas-markas militer Israel, maka Israel pasti sudah lenyap.


Tapi sayang, membantu Palestina ternyata bukan "investasi" yang cukup
menguntungkan bagi kantong-kantong mereka.
(Ahmed Zain Oul Mottaqin - aktualinfo.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar