14 Des 2015

Alasan ISIS dan Para jihadis Mendasari Doktrin Perang Dengan Agama

Berandaiklan.net - Dalam sebuah wawancara antara wartawan Republika,
Nashih Nashrullah, dengan Dr Taufik Ramadhan Al Buthi yang merupakan
Putra Almarhum Syaikh Ramadhan Al Buthi di sela-sela kunjungannya ke
Indonesia untuk menghadiri Konferensi ke-4 International Conference of
Islamic Scholars (ICIS) bulan November tahun 2015 yang lalu. DR Taufik
Ramadhan Al Buthi adalah anggota dewan penasehat Presiden Suriah
Basyar al-Asad, beliau mengungkapkan tentang konflik berdarah yang
berlarut-larut di Suriah, "Ada skenario besar di belakangnya. Saya tak
perlu sebut, semua orang tahu. Anda bisa lihat sendiri, mengapa ISIS
tak memerangi Israel, justru berperang dengan saudara sesama Islam?
Dan lihatlah bagaimana bisa Jubha el-Nusra mendapatkan logistik bahkan
hingga peralatan perang dari Israel? Rudal Hawn berasal dari Israel.
Korban luka dari el-Nusra juga ternyata diobati di Israel. Saya rasa,
para jihadis itu tak sepenuhnya menyadari skenario besar ini.
Pemahaman Islam mereka hanya di permukaan. Buktinya, fatwa-fatwa yang
mereka keluarkan sangat dangkal dan jauh dari prinsip Islam, seperti
jihad nikah, atau penggunaan narkoba. Mereka bersembunyi di balik
ayat-ayat perang, padahal jelas Rasulullah SAW tidaklah diutus kecuali
menjadi rahmat bagi alam semesta.
ISIS merusak fasilitas umum, memutuskan listrik, menghancurkan stasiun
bahan bakar gas, mereka jual murah minyak mentah. Belum lagi cara
mereka berlindung di balik warga sipil. Salah jika Suriah dituding
justru yang menggunakan warga sipil sebagai benteng hidup, justru
mereka. Tentara Suriah justru kini mendekati mereka head to head.
Inilah bukti bahwa radikalisme dan ekstrime mereka berangkat dari
doktrin omong kosong".


Masih menurut Dr Taufik Ramadhan Al Buthi, "Di tengah kian memanasnya
konflik Suriah saat ini, apakah Anda yakin krisis ini akan berakhir?
Dalam konteks Suriah, saya tidak melihat secara fisik. Saya hanya
melihat prinsip-prinsip ketuhanan yang agung. Rasulullah SAW dalam
hadis shahihnya mengatakan, bahwa Allah SWT akan menjaga Syam dan
penduduknya. Kita sangat yakin itu. Suriah yang diprediksi jatuh dalam
hitungan minggu atau paling banter bulan, ternyata alhamdulillah,
memasuki tahun kelima, Allah masih melindungi negara kami. Negeri
Suriah hari ini bahkan lebih kuat dari kemarin. Oposisi di Damaskus,
berislah. Beberapa wilayah juga kembali ke pangkuan Suriah. Jihadis di
Gouta saling berperang sesama mereka. Kawasan barat daya hingga
perbatasan Palestina, memang masih ada perang, tapi lumayan membaik
juga demikian di Dar'a. Di wilayah Timur, seperti Ruqa, sebagian besar
ISIS kabur. Kendati demikian, kita tidak menafikan kesalahan sebagian
dari kita. Tetapi, yang kita bicarakan adalah persoalan politik dan
dinamika yang berkembang. Saya kembalikan lagi kepada tuntunan Alllah
SWT dalam Alquran yang mengatakan "Dan apa saja bencana yang
menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri". (QS an-Nisaa [4] -
79). Saya yakin, krisis ini akan berakhir di bawah kemenangan Suriah.
Tetapi marilah kita berdoa agar para pendosa tidak menjadi penghalang
kemenangan ini terwujud. Krisis ini adalah ujian dan pendidikan bagi
kita. (aktualinfo.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar