4 Des 2015

Habib Lutfli di Baiat Langsung Oleh Cucu Syekh Abdul Qadir al Jailany

Berandaiklan.net - Seperti menunggu tetesan hujan di musim kemarau,
adagium yang menggambarkan peserta Internasional Conference of Islamic
Scholars (ICIS) IV yang menunggu kedatangan Habib Muhammad Luthfi bin
Ali. Hingga menjelang akhir, pada ICIS panel III pimpinan Thariqah Al
Qadiriyah an Naqsyabandiyah tersebut juga belum hadir. Hal itulah yang
menyebabkan kegelisahan peserta konferensi, Selasa (24/11).
Setelah semua pembicara pada sesi ketiga tersebut telah menyampaikan
ilmunya, Habib Luthfi pun hadir. Dengan jubah, gamis dan imamah serba
putih, Habib Luthfi langsung disambut ta'dzim oleh seluruh peserta
konferensi. Tidak terkecuali oleh keturunan ke-23 Syekh Abdul Qodir
al-Jaelani, Syekh Dr. Muhammad Fadhil Jaelani al-Hasani.

Dalam penyambutannya, Syekh Fadhil langsung menyematkan imamah hijau
kepada Habib Luthfi dan memberikan delapan kitab karya Syekh Abdul
Qodir al-Jaelani. Yaitu kitab Kitabu Dzikru al Maqomat, Kitab Nahru
al-Qodiriyah, Kitabu al Futuwwaty, Kitabal-Maktuubat,
Kitabal-Mukhtashar fi Ulum al-Diin, Kitabal-Bulbulu al-Dhaddiy, Kitab
Umuru al-Mabadiy, dan KitabTafsir Jalalain.

Syekh Fadhil secara langsung membaiat Habib Luthfi sebagai ketua
Jamiyyah Thariqah Al Qadiriyah an Naqsyabandiyah di Indonesia. Dalam
pesannya, Syekh Fadhil juga mengamanatkan agar meluruskan pemahaman
thariqah kaum muslim. Dan hal itu harus sesuai dengan apa yang telah
dijelaskan oleh Syeikh Abdul Qodir al Jaelani dalam delapan kita
tersebut.

Syekh Fadhil pun berharapa agar Habib Luthfi mempelajari, mengamalkan,
dan mengajarkan isi kandungan kitab tersebut kepada umat Islam
Indonesia. Hal itu ditujukan agar para santri thariqah bisa tahu betul
tentang hakikat thariqah sesuai dengan ajaran Syekh Abdul Qadir
Jaelani.

Setelah dibai'at, Habib Luthfi berkesempatan menyampaikani pidato
singkat. Mursyid thariqah asal pekalongan tersebut menyatakan thariqah
bukan suatu perkumpulan yang hanya berkutat sebatas masalah dzikir.
Lebih dari itu, tahriqah adalah satu jam'iyyah yang selalu megadakan
kajian-kajian ilmiah dan peduli atas keadaan dan koflik-konfilk di
dunia.
"Melalaui thariqah kita bisa mengembangkan sektor perekonomian dan
pertanian," ungkap ulama yang juga menjabat sebagai Ketua MUI Jawa
Tengah tersebut.

Umat Islam Indonesia saat ini, masih lanjut Habib Luthfi, tertipu
persoalan khilafiyah yang tidak berujung. Perdebatan soal maulid,
tahlil, talqin selalu dipermasalahkan tanpa henti. "Patutlah negara
Islam tertinggal dari negara-negara Eropa," tegasnya.
Islam Ya'lu Wala Yu'la Alaih, Islam itu unggul dan tidak ada agama
lain yang mengunggulinya. "Maka kita perlu umat yang siap senantiasa
menguak dan mengkaji isi kandungan al Quran al Sunah, agar bisa
kembali kepada kodrat kita, yaitu umat yang unggul," ajaknya.

Sebagai penutup Habib Luthfi mengungkapkan, pulanglah dari konferensi
ini dengan membawa madu dan jangan membawa garam. Amalkan dan sebarkan
bahwa Islam rahmatan lil alamin. Dengan berpegang teguh kepada dua
tali Hubbullah dan Hubburasul, dilandasi atas cinta kepada Allah dan
Rasul-Nya. (muslimoderat.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar